Respons Purbaya soal Perbaikan Ponpes Al Khoziny Disebut Layak Dibantu APBN

Nasional

Respons Purbaya soal Perbaikan Ponpes Al Khoziny Disebut Layak Dibantu APBN

Anisa Indraini - detikJogja
Rabu, 15 Okt 2025 20:49 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Anisa Indraini/detikcom)
Jogja -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi soal perbaikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang disebut layak dibantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Purbaya terang-terangan menyebut ada yang mengirim pesan agar tidak dilakukan.

Dikutip dari detikFinance, Purbaya mengatakan dirinya sempat menyebut akan melihat dulu proposal soal itu. Namun kemudian ada yang mengirim lewat WhatsApp (WA) agar pembangunan Ponpes Al Khoziny tidak menggunakan APBN supaya tidak menimbulkan kecemburuan.

"Waktu itu saya sudah ngomong begitu 'saya akan lihat', sudah ada tuh yang WA ke saya 'jangan, nanti yang lain iri'," ungkap Purbaya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Rabu (15/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Purbaya tidak mengungkap siapa yang mengirim pesan itu. Tapi dia menegaskan belum ada yang mengirim proposal terkait perbaikan ponpes yang tertimpa musibah beberapa waktu lalu itu.

ADVERTISEMENT

"Saya nggak tahu gimana yang terbaik, tapi nanti begitu lihat proposal saya akan buat keputusan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut renovasi Ponpes Al Khoziny layak menggunakan APBN karena ada 1.900 santri di sana.

"Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena ya kalau jumlah santrinya 1.900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja? Kepada teman-teman yang memprotes menggunakan APBN, apa solusi Anda? Kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi Anda? Dengan 1.900 santri yang sedang belajar," ujar Cak Imin di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/10).

Dia menegaskan semua pihak agar melihat nasib 1.900 santri di Ponpes Al Khoziny. Cak Imin mengaku heran ada kritik terhadap upaya yang menurutnya melindungi para santri yang sedang belajar.

"Jadi tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri yang sedang belajar sehingga saya sangat tidak habis pikir yang dikritik kok upaya pemerintah yang sedang melindungi anak yang sedang belajar dan tidak ada tempat belajar. Nanti kalau kita tidak melakukan sesuatu marah juga, kan aneh ya. Makanya itu harus menjadi kesadaran kita bersama," tegasnya.




(aap/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads