Seru! Mahasiswa 4 Negara Ikut Summer Camp Visual Etnography UKDW

Seru! Mahasiswa 4 Negara Ikut Summer Camp Visual Etnography UKDW

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 21 Agu 2025 18:12 WIB
Suasana Summer Camp Visual Ethnography 2025 yang digelar UKDW dan UNDHIRA Bali. Summer camp ini diikuti mahasiswa dari empat negara.
Suasana Summer Camp Visual Ethnography 2025 yang digelar UKDW dan UNDHIRA Bali. (Foto: dok. UKDW)
Jogja -

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerja sama dengan Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) Bali menggelar Summer Camp Visual Ethnography 2025. Kegiatan tersebut pun diikuti oleh para mahasiswa dari empat negara.

Dalam rilis yang diterima detikJogja, Kamis (21/8/2025), Summer Camp Visual Ethnography 2025 itu berlangsung di Jogja dan Bali pada 1 Agustus-8 September 2025. Para mahasiswa mancanegara itu pun mempelajari berbagai disiplin ilmu.

Terdapat 17 mahasiswa dari empat negara yakni Indonesia, Jepang, Italia, dan Uruguay, yang mengikuti kegiatan dengan konsep blending learning itu. Para mahasiswa pun memiliki latar belakang budaya dan akademis beragam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rangkaian kegiatan yang diikuti mulai dari pembelajaran daring, observasi langsung di Jogja dan Bali, diskusi kelompok (focus group discussion), hingga presentasi final.

ADVERTISEMENT

Rektor UKDW Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T., menerangkan Summer Camp Visual Ethnography 2025 tidak hanya berupa kegiatan akademis. Dia pun berterima kasih kepada tim UKDW dan semua mitra atas terselenggaranya program tersebut.

"Kegiatan ini merupakan ruang perjumpaan antarbangsa dan antarbudaya, tempat kolaborasi internasional, dan pemahaman lintas budaya. Di dalamnya, para peserta bertemu, belajar, dan berkembang dalam mengeksplorasi budaya secara dinamis dan personal," jelas Wiyatiningsih.

"Kepada seluruh peserta, jadikan program ini sebagai ruang untuk belajar, terhubung, dan menginspirasi satu sama lain," lanjutnya.

Kepala Biro Kerja Sama dan Relasi Publik UKDW, Dr. phil. Lucia Dwi Krisnawati, mengatakan pihaknya merancang program tersebut melalui pendekatan lintas disiplin guna membekali para peserta dengan keterampilan global yang dibutuhkan di era digital.

Dia menjelaskan pemilihan topik Visual Ethnography lantaran sesuai dengan komunikasi dan gaya belajar generasi muda, khususnya Gen Z. Dia mengatakan anak muda kini akrab dengan media visual berupa gambar, video, dan narasi digital.

Visual Ethnography adalah sebuah metode penelitian yang menggabungkan teori dan praktik pendekatan visual guna memahami dunia untuk menyampaikan ke orang lain. Dalam metode tersebut para peserta bisa berdiskusi dan bertukar wawasan tentang perbedaan adat, kebiasaan, dan cara hidup masyarakat lokal.

Suasana Summer Camp Visual Ethnography 2025 yang digelar UKDW dan UNDHIRA Bali. Summer camp ini diikuti mahasiswa dari empat negara.Suasana Summer Camp Visual Ethnography 2025 yang digelar UKDW dan UNDHIRA Bali. Summer camp ini diikuti mahasiswa dari empat negara. Foto: dok. UKDW

Peserta juga bisa mengeksplorasi desain produk, jurnalisme, hingga media sosial yang menerapkan Visual Ethnography.

"Kegiatan ini bukan sekadar tentang mengunjungi tempat-tempat baru, mengambil foto, atau merekam video. Lewat program ini, peserta belajar melihat manusia dan budaya dengan cara yang berbeda. Bagaimana bercerita melalui kamera-dengan rasa hormat, rasa ingin tahu, dan pemahaman yang mendalam. Peserta program dikelompokkan dan diberi proyek terkait Javanese and Balinese culture, local wisdom-based farming, community-based eco-tourism, personal and spiritual well being," jelas Lucia Dwi Krisnawati.

Para peserta dibebaskan membentuk kelompok dan memilih topik proyek dengan arahan dosen pembimbing. Selain itu program tersebut bisa terkonversi menjadi 2-3 SKS dan mengganti KKN maupun mata kuliah Apresiasi Budaya.

Seorang peserta asal Uruguay, Paola Gatti, mengaku senang mengikuti program tersebut. Dia pun mengungkapkan keinginannya selama mengikuti Summer Camp Visual Ethnography 2025.

"Saya ingin mendapatkan perspektif baru tentang etnografi dari benua yang berbeda, dan program ini sangat tepat untuk itu," ungkap Paola Gatti.

Senada dengan Paola Gatti, seorang peserta dari Italia, Nicole Rosen, menyampaikan berbagai pengalamannya saat mengikuti program tersebut.

"Hari ini kami mengunjungi museum, Keraton, dan Kampung Purbayan. Kami belajar tentang budaya Jawa, mencicipi makanan lokal, dan berbicara langsung dengan warga. Pengalaman yang luar biasa!" ujarnya dengan antusias.

Summer Camp Visual Ethnography 2025 menjadi pembuktian pelajaran internasional tidak melulu dalam bentuk formal dan konvensional. Generasi muda dapat menjadi pelajar global yang reflektif, berempati, dan adaptif dengan mengikuti program yang menggabungkan metode Visual Ethnography, kolaborasi antarnegara, dan pendekatan lintas disiplin itu.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads