Dua tim mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) berhasil menciptakan karya kreatif berupa jam tangan dari bonggol jagung dan snack bar sehat dari bonggol pisang. Dua tim tersebut kemudian mendapatkan pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025.
Prestasi kedua tim itu pun mendapatkan apresiasi dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi UKDW, Parmonangan Manurung. Rektor berharap capaian tersebut dapat memotivasi mahasiswa lainnya.
"Mewakili universitas, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berjuang keras dalam setiap proses, khususnya kepada dua tim yang berhasil memperoleh hibah," kata Parmonangan Manurung dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih juga kepada para dosen pembimbing, Koordinator P2MW, dan Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karier (Biro 3) atas dukungan penuh yang diberikan. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan jiwa kewirausahaan" sambungnya.
Diketahui, P2MW yang diselenggarakan Direktorat Belmawa, Ditjen Dikti, Kemdikti Saintek, adalah program pembinaan untuk mahasiswa yang memiliki usaha rintisan atau sedang dikembangkan.
Program tersebut memberikan fasilitas berupa pelatihan, pendampingan, serta hibah pendanaan untuk mendukung pertumbuhan wirausaha muda yang inovatif dan berkelanjutan.
Adapun dua tim mahasiswa UKDW yang mendapat hibah P2WM 2025 terdiri dari delapan orang dan didampingi oleh dua dosen pembimbing. Tim pertama, BARNANA, mendapat hibah melalui skema Usaha Tahap Awal untuk kategori Makanan dan Minuman.
Proposal mereka berjudul "Barnana: Snack Bar Berbahan Dasar Tepung Bonggol Pisang sebagai Alternatif Camilan Sehat". Tim BARNANA mengembangkan produk snack bar itu untuk menjawab kebutuhan camilan sehat dengan memperhatikan isu kesehatan seperti diabetes dan obesitas.
Mereka memanfaatkan limbah pertanian seperti bonggol pisang. Produk Barnana disebut bebas gluten, tinggi serat, rendah gula, dan rendah indeks glikemik. Pengembangan Barnana mengedepankan pendekatan academic entrepreneurship dan keberlanjutan.
Adapun tim kedua, ABHINAYA, mendapat hibah melalui skema Usaha Tahap Bertumbuh untuk kategori Industri Kreatif. Proposal mereka yang mendapatkan hibah itu berjudul "ABHINAYA: Jam Tangan Unik Bermaterialkan Kombinasi Bonggol Jagung dan Kayu".
Dalam membuat produk ABHINAYA, tim tersebut mengusung prinsip upcycling dengan memanfaatkan limbah bonggol jagung menjadi produk jam tangan bernilai tambah. ABHINAYA pun menggunakan material yang kuat, estetis, dan fungsional.
Dalam mengembangkan ABHINAYA, tim tersebut turut melibatkan perajin lokal dan petani jagung. Tak hanya ramah lingkungan, tim tersebut juga mendukung ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM lokal.
Koordinator P2MW UKDW 2025, Haryo Dimasto Kristiyanto, menyatakan bangga terhadap semangat dan kreativitas peserta. Dia menyebut UKDW mengirimkan enam tim untuk mengikuti seleksi P2MW yang dua di antaranya berhasil mendapatkan hibah tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi ide-ide unik dan dedikasi luar biasa dari para mahasiswa. Keberhasilan ini juga berkat dukungan para dosen pembimbing, tim Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino), serta Biro 3. Untuk tim yang belum lolos, kami tetap bangga atas proses dan usaha yang telah dilalui. Dalam dunia kewirausahaan, yang terpenting adalah keberanian untuk mencoba, bertahan, dan terus belajar," ujarnya.
UKDW pun berkomitmen untuk terus menumbuhkan budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa guna menguatkan karakter, kemandirian, dan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi kreatif nasional.
Prestasi tersebut menjadi bukti mahasiswa UKDW berpotensi menciptakan solusi inovatif bagi masyarakat. Mahasiswa tersebut juga membuktikan keberlanjutan bukan wacana belaka, tetapi dapat terwujud melalui desain dan bisnis yang berdampak.
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu