Eko Suwanto Ajak Pedomani Pancasila, Singgung Teladan Semar Tak Melik Jabatan

Eko Suwanto Ajak Pedomani Pancasila, Singgung Teladan Semar Tak Melik Jabatan

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Minggu, 22 Jun 2025 17:18 WIB
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto saat pagelaran wayang kulit, Sabtu (21/6/2025) malam.
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto dan Wakil Wali Kota Jogja Wawan Hermawan saat pagelaran wayang kulit, Sabtu (21/6/2025) malam. (Foto: dok. DPRD DIY)
Jogja -

Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Suwanto, mengatakan Semar merupakan tokoh yang tidak melik atau menginginkan jabatan. Eko menyinggung teladan Semar dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Eko saat memberikan wayang Semar kepada dalang Ki Geter Pramuji Widodo saat pagelaran wayang kulit di halaman DPRD DIY, Sabtu (21/6/2025) malam. Pagelaran itu mengangkat lakon Semar Mbangun Khayangan sebagai agenda Sinau Pancasila pada Bulan Bung Karno.

"Tokoh Semar lambang yang momong rakyat, momong seluruh warga bangsa. Tokoh yang penuh kesabaran yang tidak melik (pilih-pengin) jabatan, tidak melik duit. Inilah Semar ora melik jabatan, ora melik duit," kata Eko Suwanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Minggu (22/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagelaran wayang kulit itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan dan anggota Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan D Radjut Sukasworo. Eko menyebut lakon Semar Mbangun Khayangan ini dipilih karena sesuai dengan kondisi dan harapan masyarakat saat ini.

"Gelar wayang kulit bertepatan dengan tanggal 21 Juni bersamaan dengan waktu meninggalnya Bung Karno. Kita bersama-sama mendoakan Proklamator Bangsa yang malam ini diperingati dan didoakan juga oleh masyarakat di tanah air," kata legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

ADVERTISEMENT
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto saat pagelaran wayang kulit, Sabtu (21/6/2025) malam.Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto saat pagelaran wayang kulit, Sabtu (21/6/2025) malam. Foto: dok. DPRD DIY

Dalam peringatan Bulan Bung Karno, Eko Suwanto mengatakan pihaknya berharap dapat menggelorakan teladan Bung Karno dan nilai Pancasila dalam kehidupan bangsa melalui jalan budaya. Dia menyebut Jogja memiliki banyak tokoh awal kemerdekaan yang terlibat dalam sejarah kebangsaan.

Adapun tokoh tersebut yakni Radjiman Wediodiningrat yang memimpin BPUPKI, Kahar Mudzakir, tokoh Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo. Kemudian ada tokoh yang pernah satu sekolah dengan Sultan Hamengku Buwono IX saat menempuh pendidikan di Belanda yakni BPH Puruboyo. Kemudian ada Sukaptinah yang merupakan tokoh yang turut merumuskan Pancasila dalam rangkaian sidang BPUPKI.

"Atas peran sejarah para tokoh itu, kita berharap agar pemerintah daerah ke depan segera mendirikan museum kecil di tempat para tokoh-tokoh ini. Harapan kita agar generasi muda mengenal sejarah lahirnya Pancasila," ungkap Eko Suwanto.

Lebih lanjut, Eko Suwanto menyebut, upaya menggelorakan nilai Pancasila dan meneguhkan karakter bangsa banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jogja.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jogja itu mencontohkan budaya kuliner Jogja yang telah mencerminkan nilai Pancasila. Seperti halnya gudeg dengan pilihan suwir serta kejujuran dan kepercayaan antara penjual dan pembeli di angkringan.

"Maka kepada para pejabat, elite yang mendapatkan kepercayaan rakyat. Maka dalam berproses menyusun APBD, para pejabat dengan percaya pada Tuhan jangan korupsi. Ada refleksi keteladanan nilai Pancasila yang bisa diaktualkan dalam lakon Semar Bangun Khayangan. Kita belajar dari tokoh bangsa, belajar dari Bung Karno yang menggali Pancasila, rumusan Pancasila digali dari tanah Indonesia," kata politisi lulusan MEP UGM itu.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads