Peringati Bulan Bung Karno, DPRD DIY Gelar Pentas Wayang Kulit Besok

Peringati Bulan Bung Karno, DPRD DIY Gelar Pentas Wayang Kulit Besok

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 20 Jun 2025 17:35 WIB
Jumpa pers DPRD DIY. Foto diunggah Jumat (20/6/2025).
Jumpa pers DPRD DIY. Foto: dok DPRD DIY
Jogja -

DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk untuk peringati Bulan Bung Karno 2025, Sabtu (21/6/2025) malam. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menjelaskan tujuan dari pagelaran itu adalah untuk mengembangkan pembelajaran Pancasila.

Pagelaran wayang kulit yang dapat diakses secara gratis untuk umum itu akan berlangsung di halaman DPRD DIY, Jalan Malioboro, Kota Jogja, dan dimulai pukul 20.00 WIB. Adapun dalang Ki Geter Pramuji Widodo akan membawakan lakon Semar Mbangun Khayangan.

Eko Suwanto menjelaskan, pagelaran wayang kulit itu bertepatan dengan momen peringatan hari wafat atau haul tokoh bangsa Bung Karno yang menggagas lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Dia menjelaskan, pagelaran tersebut merupakan ajang mengembangkan pembelajaran Pancasila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelaran wayang kulit ini bagian dari upaya kita menggelorakan Pancasila. DIY sudah memiliki Perda 1/2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Ada metode formal dan informal yang bisa dijalankan sesuai perda ini. Wayang kulit merupakan salah satu jalan kebudayaan untuk kembangkan Sinau Pancasila," kata politisi dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY itu dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (20/6/2025).

Eko Suwanto memaparkan, lakon Semar Mbangun Khayangan merefleksikan pembelajaran sejarah atau Pancasila melalui gelaran budaya. Dia menjelaskan, alasan dipilihnya lakon tersebut adalah untuk merefleksikan kisah keinginan dan cita-cita masyarakat adil, makmur, dan sejahtera tanpa keculasan.

ADVERTISEMENT

"Apa saja isi lakon Semar Mbangun Khayangan sudah banyak yang paham. Intinya kita ingin sampaikan ke depan, tidak ingin pelanggaran etik terulang kembali. Ngakali konstitusi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu dalam politik kebangsaan Indonesia," terangnya.

Dia menegaskan, DPRD DIY berkomitmen untuk menggelorakan Pancasila. Terlebih, terdapat tiga momentum besar sejarah kebangsaan pada Juni seperti halnya 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Saat sidang BPUPKI pada 29 Mei-1 Juni 1945, Bung Karno menjadi salah seorang pencetus Pancasila sebagai dasar negara.

Tak hanya itu, Bung Karno juga lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya dan wafat pada 21 Juni 1970. Eko Suwanto menambahkan, doa untuk Bung Karno turut dipanjatkan dalam pagelaran wayang kulit itu.

Jumpa pers DPRD DIY. Foto diunggah Jumat (20/6/2025).Jumpa pers DPRD DIY. Foto diunggah Jumat (20/6/2025). Foto: dok DPRD DIY

"Kita pahami dalam konteks sejarah ada banyak tokoh dari Yogyakarta yang patut kita teladani. Ada teladan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sri Paduka Pakualam VIII dan sejumlah tokoh BPUPKI seperti Radjimam Wediodiningrat, Ki Bagus Hadikusumo, tokoh Muhamadiyah, BPH Bintoro, BPH Puruboyo, Ki Hadjar Dewantoro dll," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY dari PKB, Hifni Muhammad Nasikh, mengapresiasi pagelaran wayang kulit tersebut.

"Hadirnya seni tradisi wayang kulit relevan dalam upaya nguri-uri kebudayaan. Ada suri tauladan dan ilmu yang menarik dengan drama khas wayang. Ada bahan pembelajaran. Songsong kehidupan masa depan," kata Hifni Muhammad Nasikh.

Adapun anggota Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, D Radjut Sukasworo, melalui pagelaran tersebut pentingnya nilai budaya ditunjukkan dalam momen peringatan Bulan Bung Karno.

"Di Bulan Bung Karno ada lima hal yang penting pertama langkah mengenang hormati gagasan dasar negara Pancasila yang digagas Bung Karno, kedua pentingnya hikmati dan tumbuhkan nasionalisme dan patriotisme, ketiga proses internalisasi pancasila dalam berbangsa dan bernegara. Keempat hadirkan inspirasi generasi muda memahami sejarah Bung Karno. Serta kelima menguatkan generasi muda melalui wayang bangkitkan semangat kaum muda, perhatian seni pedalangan," ungkap legislator dari daerah pemilihan (dapil) Bantul itu.




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads