Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar kegiatan halalbihalal dan Perayaan Syawalan Keluarga Besar yang berlangsung di Student Hall, Kampus 1 Mrican. Kegiatan ini sebagai bentuk nilai dasar USD mengenai toleransi keberagaman.
Kegiatan ini turut mengundang keluarga dosen, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa dan para pejabat struktural. Adapula pejabat rektorat, yang diwakili oleh Wakil Rektor II Dr. Yohanes Harsoyo dan Wakil Rektor IV Caecilia Tutyandari pada Sabtu (20/4).
Ketua panitia kegiatan Suyono menyampaikan, Universitas Sanata Dharma memiliki 4 nilai dasar, yang salah satunya ialah menghargai atau menjunjung tinggi keberagaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan di antara kita bukanlah suatu masalah untuk maju bersama. Diadakannya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa saling menghargai, keakraban, dan kekeluargaan diantara kita semua seluruh keluarga Sanata Dharma sebagai wujud implementasi nilai dasar Sanata Dharma tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).
"Harapan kita semua adalah selanjutnya USD dapat semakin tumbuh berkembang, maju, menjaga keutuhan menjaga kebhinekaan untuk menjadi pelopor pendidikan yang semakin maju dalam berbakti kepada Nusa, Bangsa, dan Negara," imbuhnya.
Sementara itu, mewakili Rektor, Wakil Rektor II USD Dr. Yohanes Harsoyo dalam sambutannya menjelaskan pentingnya memaknai proses humanisasi dalam hidup bersama di USD.
"Rasa syukur hidup di Indonesia ini adalah bisa menikmati hidup dengan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika. Walaupun USD merupakan Universitas Jesuit, namun kita semua sangat menghargai keberagaman kemanusiaan. Lewat proses humanisasi, kita dididik berdasar pada nilai-nilai keutamaan, baik sebagai manusia, maupun sebagai bangsa," jelasnya.
![]() |
"Oleh karenanya, saya ingin memaknai perjumpaan kita hari ini bukanlah sekadar sebuah perayaan yang rutin. Hari ini kita bersama merayakan kehidupan keseharian kita, dimana nilai saling menghargai terus dirawat dan diperjuangkan di tengah semua perbedaan," ungkapnya.
Kegiatan rutin tahunan yang dikoordinasi oleh Campus Ministry dan komunitas pegawai serta mahasiswa muslim ini turut mengundang Gus Muhammad Wahid Luthfi bin KH Ashari untuk mengisi tausiah. Dalam tausiahnya, Gus Muhammad Wahid Luthfi bin KH Ashari menjelaskan bahwa tradisi halal bihalal dilestarikan untuk mewujudkan solidaritas kita sebagai sesama manusia yang saling menghormati.
"Adanya halalbihalal karena manusia itu tempatnya lupa dalam melakukan kesalahan. Dengan halalbihalal menjadikan kita bisa menjaga jasmani dan rohani kita. Rohani kita akan terus mencari dan kembali ke Tuhan, sementara jasmani kita hidup bersama dengan sesama manusia. Semoga kita semua bisa menjaga keduanya. Semoga dengan Halalbihalal dan Syawalan ini menjadikan kita manusia yang lebih bersih dan lebih baik, kembali kepada fitrah kesucian dan bisa menjadi manusia yang lebih baik dengan saling menghormati, dan menghargai perbedaan," jelasnya.
Selain itu, kegiatan syawalan keluarga besar Sanata Dharma dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak tahun 2015 dan diorganisir oleh Campus Ministry (CM) sebagai unit pengembangan kerohanian di tingkat universitas.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan halal bihalal dan syawalan diorganisir bersama dengan para pegawai muslim serta komunitas mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim Bina Ukhuwah Islamiah Universitas Sanata Dharma (FKM Budi Utama).
Meskipun telah menjadi kegiatan rutin di salah satu perguruan tinggi Katolik tertua di Indonesia ini, kegiatan halal bihalal dan syawalan menjadi hal yang sangat berkesan bagi civitas academica USD.
Ir. Eko Ariyanto, seorang dosen dari Fakultas Prodi Elektromedis Fakultas Vokasi USD, yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan kesannya yang mendalam.
"Kegiatan yang baik sekali, karena saya baru menyadari ternyata umat Muslim di Sanata Dharma jumlahnya banyak. Meskipun dari yayasan Katolik, USD bisa untuk semua orang. Bisa untuk belajar dan bekerja di sini, tanpa kehilangan identitas kita sebagai umat Muslim" ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sugianto, seorang tenaga kependidikan di Biro Layanan Umum USD juga mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan ini.
"Acaranya sungguh sangat menarik. Meskipun dari lembaga yayasan Katolik, dari CM (Campus Ministry-red) menyediakan fasilitas untuk kaum Muslimin untuk mengadakan syawalan, sehingga rasa persaudaraan kami antara muslim dan non muslim sangat erat sekali. Rasanya sangat bangga berada di sini, karena terlihat sangat damai, akrab dan rukun sejahtera untuk semuanya," tandasnya.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan