Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil DIY Sri Purnomo mendorong agar anak muda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa mengakses pendidikan perguruan tinggi lebih mudah. Sebab DIY terkenal sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan dengan lebih dari 100 lembaga pendidikan tinggi negeri atau swasta.
Sebagai orang yang lama bergelut di dunia pendidikan, Sri Purnomo menilai banyaknya lembaga perguruan tinggi, masih belum bisa dinikmati oleh seluruh anak-anak muda Jogja.
Fenomena itu berhasil dia rasakan saat bertemu dengan masyarakat di berbagai wilayah. Sebagian besar anak-anak muda bercerita setelah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atau setara, mereka melanjutkan dengan bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sering temui itu cerita mereka selesai SMA atau SMK, mereka itu langsung kerja. Ada yang pabrik, bengkel, ada juga yang merantau keluar dari Jogja," kata Sri Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/1/2024).
Sri Purnomo mengatakan fenomena yang muncul itu disebabkan oleh beberapa kondisi. Faktor yang paling banyak ditemui yaitu akibat biaya pendidikan yang terlalu tinggi.
Menurutnya, kondisi itu dirasa sangat berat oleh mereka yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin tetapi mempunyai mimpi untuk berkuliah.
"Tidak dipungkiri biaya tinggi masih jadi persoalan utama yang kita temui. Dan itu juga dirasakan oleh mereka (statusnya) yang masih miskin dan rentan miskin," jelas Sri Purnomo.
Berangkat dari kondisi tersebut, Sri Purnomo ingin mendorong agar lebih banyak anak-anak muda 'lokal' dapat mengakses bangku perkuliahan. Salah satunya melalui intervensi bersama yang dilakukan oleh lembaga eksekutif dan legislatif dari pusat hingga daerah.
"Salah satu visi yang saya bawa maju mewakili DIY adalah pendidikan. Dan ini yang nanti akan kita realisasikan lewat intervensi bersama antara legislatif dan eksekutif mulai dari pusat hingga daerah," ungkap Sri Purnomo.
"Lewat intervensi ini nantinya kita di legislatif akan membentuk regulasi khusus untuk memastikan pembiayaan di sektor pendidikan lebih dimasifkan dan bisa lewat banyak sektor. Pemerintah juga akan kita dorong berinovasi tidak hanya lewat APBD, tetapi bisa bekerjasama dengan swasta," sambungnya.
Sri Purnomo berharap julukan Kota Pendidikan dengan berbagai fasilitasnya tidak hanya dinikmati oleh anak-anak dari luar Yogyakarta saja.
"Ya ini ikhtiar kita bersama. Dan saya apresiasi beberapa kabupaten, kota sudah ada yang mulai fokus dalam hal ini (pendidikan). Tinggal ini kita dorong lebih kuat lagi agar manfaatnya lebih besar lagi terutama anak-anak kita yang kondisi ekonomi keluarga tidak mampu," tutup Sri Purnomo.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan