Sri Purnomo Siap Bantu UMKM Geliatkan Perekonomian di Gunungkidul

Sri Purnomo Siap Bantu UMKM Geliatkan Perekonomian di Gunungkidul

Sukma Nur Fitriana - detikJogja
Rabu, 03 Jan 2024 12:28 WIB
Sri Purnomo, mantan Bupati Sleman. Foto diunggah Rabu (3/1/2023).
Sri Purnomo. (Foto: Istimewa)
Jogja -

Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Purnomo mengatakan Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu tujuan populer wisatawan. Ia pun menilai hal tersebut sebagai tren yang positif dan potensi untuk peningkatan perekonomian bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Sri Purnomo mengungkapkan pada tahun 2022, tercatat kunjungan wisatawan di Gunungkidul mencapai 2,8 juta wisatawan. Jumlah itu didapatkan Kabupaten Gunungkidul dengan mengandalkan berbagai objek wisata mulai dari perbukitan, air terjun, goa hingga yang paling favorit yakni pantai.

"(Peningkatan kunjungan wisata) ini modal bagus buat sektor UMKM. Dengan adanya daya tarik wisata, secara langsung dan tidak langsung pelaku UMKM akan merasakan manfaatnya jika diarahkan dengan baik," ungkap Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Sri Purnomo yang juga sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman mengaku siap membantu pengembangan UMKM di wilayah Gunungkidul. Sebab ia menilai potensi UMKM Gunungkidul berpotensi sebagai jalan untuk mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Jalan lebarnya adalah lewat pariwisata. Saat pariwisata ini sudah menjadi primadona, akan sangat mudah menempatkan produk-produk UMKM untuk ikut laris juga. Fokusnya adalah memastikan packaging itu menarik dan variasi produknya lebih banyak," terang Sri Purnomo.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan selain memanfaatkan lewat sektor pariwisata, pendampingan dan fasilitasi pelaku UMKM oleh pemerintah tentu menjadi tugas tersendiri yang mesti dilakukan secara konsisten. Hal itu, guna memastikan terwujudnya UMKM yang mandiri, dan berinovasi dengan segala kelengkapan legalitasnya.

"Ya tentu harus ada pemberdayaan berkesinambungan, promote, protect dan advance, difasilitasi legalitasnya, didampingi serta diberikan teladan," pungkas Sri Purnomo.




(sip/sip)

Hide Ads