Sebagai bentuk duka cita wafatnya Raja Keraton Kasunanan Solo Paku Buwono (PB) XIII, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat meniadakan dua kegiatan hingga Sinuhun selesai dikebumikan. Jenazah PB XIII akan dimakamkan di makam Raja-raja Mataram atau disebut juga Pajimatan Imogiri.
Melalui keterangan resminya, Keraton Yogyakarta menyampaikan dukacita mendalam atas Surud Dalem atau mangkatnya Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII ing Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Penghageng II Kawedanan Purwa Aji Laksana Keraton Yogyakarta, KRT Purwowinoto mengatakan sebagai ungkapan dukacita, Keraton Yogyakarta meniadakan suwuk atau pentas Paket Wisata Srimanganti dan tidak membunyikan gamelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga Sinuhun Paku Buwono XIII selesai dikebumikan," jelas KRT Purwowinoto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/11/2025) malam.
"Ingkang Sinuwun HB Ka 10 (Sri Sultan Hamengku Buwono X) juga telah mengirimkan karangan bunga dukacita ke Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat," sambungnya.
Di sisi lain, KRT Purwowinoto menambahkan pada Minggu sore, Keraton Yogyakarta juga telah menerima Utusan Dalem dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tujuan dari kehadiran Utusan Dalem ini untuk menyampaikan kabar duka secara resmi melalui surat tertulis yang disampaikan untuk raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Utusan Dalem diterima oleh GKR Mangkubumi dan GKR Bendara di Pendapa Ndalem Kilen, Kompleks Keraton Yogyakarta," jelasnya.
Paku Buwono XIII mangkat atau meninggal pada Minggu Pon (2/11) atau 11 Jumadilawal Dal 1959 pada usia 77 tahun. Sinuhun wafat setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama lebih dari 2 bulan. Sinuhun Paku Buwono XIII akan dimakamkan di makam Raja-raja Mataram atau Pajimatan Imogiri pada Rabu (5/11) mendatang.
"Terkait dengan prosesi pemakaman jenazah Sinuhun Paku Buwono XIII, kami masih menunggu dhawuh dari Ingkang Sinuwun HB Ka 10 mengenai siapa yang akan diutus untuk melayat," terang KRT Purwowinoto.
Diketahui, Keraton Jogja dan Keraton Solo memiliki kaitan yang erat katena sama-sama merupakan peninggalan dari dinasti Mataram Islam. Kelain itu masih ada Kadipaten Pakualaman di Jogja dan Pura Mangkunegaran di Solo. Keempatnya dikenal sebagai catur sagotrah.
Baca juga: Gunung Merapi Enam Kali Muntahkan Awan Panas |
(aap/ahr)












































Komentar Terbanyak
CVT Motor Itu Apa? Ini Tips Merawat, Cara Kerja, dan Fungsinya
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG