Mengunjungi Gua Selarong Tempat Semedi Diponegoro di Bantul

Mengunjungi Gua Selarong Tempat Semedi Diponegoro di Bantul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Minggu, 20 Jul 2025 17:00 WIB
Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025).
Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Gua Selarong di Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, memiliki kaitan erat dengan sejarah Pangeran Diponegoro. Diponegoro dulu pernah bersemedi di Gua Kakung (laki-laki) yang berada di Gua Selarong.

Pantauan detikJogja, Gua Selarong berada di perbukitan dan harus melalui ratusan anak tangga untuk mencapai puncak. Sesampainya di puncak, terdapat dua Gua yang masing-masing bernama Gua kakung dan Gua putri.

Tampak pula gapura berwarna putih kombinasi kuning yang berada di mulut kedua Gua yang berjejeran itu. Kondisi kedua Gua itu sendiri tampak gelap namun bersih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025).Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Selain itu, suasana di Gua Selarong sendiri masih sangat asri karena banyak pepohonan di sekelilingnya. Bahkan, terdapat air terjun di samping Gua Kakung. Adapun lokasi Gua tersebut berjarak 12 kilometer dari rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Kota Jogja.

Generasi ke-3 penunggu Gua Selarong, Suradi (56) menjelaskan asal muasal penamaan Gua Selarong. Menurutnya Gua Selarong berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa yakni sela-selane rong.

ADVERTISEMENT

"Jadi sejarah nama Gua Selarong itu sela-selane rong, dapat untuk masuk orang. Jadi aslinya tertutup, terus ada bolongan sedikit bisa untuk masuk orang," katanya kepada detikJogja di Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025).

Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025).Gua Selarong, Kembang Putihan, Guwosari, Pajangan, Bantul, Kamis (17/7/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Gua tersebut tertutup karena sempat terjadi longsor. Sehingga untuk masuk harus melalui sela-sela lubang yang ada pada material longsoran.

"Itu asal-usulnya Gua Selarong, jadi gua yang bisa untuk masuk orang," ucapnya.

Sedangkan untuk keberadaan Gua Kakung dan Putri, Suradi menyebut sudah ada sejak lama. Bahkan, keberadaan dua Gua itu sebelum kedatangan Diponegoro.

"Dari cerita simbah, Gua Kakung itu ditempati Diponegoro dan yang Gua Putri itu selirnya, jadi yang meladeni dan sering ikut Diponegoro bernama RA Ratnaningsih," ujarnya.

Suradi melanjutkan, di Gua Kakung itu Diponegoro bersemedi. Pasalnya di Gua Kakung sendiri terdapat ruangan yang bisa digunakan sebagai tempat berisitirahat.

"Diponegoro itu setengah wali, lalu masuk untuk tempat bersemedi. Saat itu Diponegoro di Gua Kakung," katanya.

Lebih lanjut, Suradi menyebut jika beberapa orang kerap berkunjung ke Gua Selarong. Nantinya pengunjung ziarah dan berdoa di Gua Kakung atau Gua Putri.

"Kalau yang ziarah ke Gua Selarong banyak, tidak setiap hari tapi banyak dan tidak ada hari khusus. Jadi waktunya juga tidak tentu, biasanya yang datang siang hari," ujarnya.

Dia mengungkapkan saat ini tidak ada pengunjung yang melakukan semedi di Gua Selarong. Mengingat kebanyakan pengunjung datang saat siang hari.

"Biasanya silaturahim, berdoa di Gua dan kalau sudah selesai pulang. Tidak seperti dulu, kalau dulu dipakai semedi beberapa hari," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, Gua Selarong menjadi salah satu tempat wisata yang pengelolaannya di bawah Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul.

"Jadi Gua Selarong jadi tempat wisata dulu dikelola Pedukuhan, lalu Pemerintah Kalurahan, lalu sekitar tahun 1970 diambil Pemerintah Kabupaten dan sekarang dikelola Dinas Pariwisata. Lalu setiap tahun, Museum Diponegoro mengadakan Haul Diponegoro tanggal 7 Januari," katanya.




(dil/dil)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads