Karakter Tokoh Kumbakarna dalam Cerita Ramayana, Ini Kisahnya

Karakter Tokoh Kumbakarna dalam Cerita Ramayana, Ini Kisahnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 22 Mei 2025 14:03 WIB
Ilustrasi wayang kulit
Ilustrasi wayang tokoh Kumbakarna. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Setiap tokoh wayang memiliki karakter masing-masing yang unik, tak terkecuali Kumbakarna. Tokoh pewayangan satu ini dikisahkan berjuang dengan heroik dalam epos Ramayana. Begini karakter dan kisah ringkasnya.

Dirujuk dari buku Ensiklopedia Tokoh-Tokoh Wayang dan Silsilahnya oleh Mahendra Sucipta, Kumbakarna adalah anak dari Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi. Beberapa nama saudara Kumbakarna adalah Rahwana alias Dasamuka, Wibisana, dan Sarpakenaka.

Kumbakarna sendiri digambarkan sebagai raksasa yang punya tubuh besar. Saking besarnya, tubuh Kumbakarna tidak ubahnya sebuah gunung. Tidak hanya besar, tokoh satu ini memiliki wajah seram dan badan kekar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari karakteristik tersebut, detikers mungkin akan langsung menyimpulkan Kumbakarna sebagai tokoh jahat. Benarkah begitu? Cari tahu penjelasan lebih lengkapnya seputar karakter Kumbakarna dan kisahnya melalui artikel di bawah ini, yuk!

Kisah Gugurnya Kumbakarna dalam Cerita Ramayana

Sebelum bisa menilai karakter Kumbakarna, detikers harus tahu dulu kisahnya dalam cerita Ramayana. Lakon yang mengisahkan Kumbakarna secara khusus adalah "Kumbakarna Gugur". Dirangkum dari buku Wayang Pengayaan Bahan Ajar Muatan Lokal oleh Mikka Wildha Nurrochsyam dkk, kisah bermula ketika Rahwana, kakak Kumbakarna, menculik Sinta.

ADVERTISEMENT

Mengetahui tindakan kakak sulungnya tersebut, Kumbakarna tidak setuju. Ia menyarankan agar Sinta yang merupakan istri dari Rama, dikembalikan. Alih-alih menyetujui saran tersebut, Rahwana justru mengusir Kumbakarna. Sang adik yang terusir memilih tapa tidur di Gunung Gohmuka.

Akibat penculikan tersebut, perang antara pasukan Rama dan Rahwana pecah. Banyak prajurit yang meninggal dunia. Bahkan, putra-putra Rahwana turut menjadi korban. Tidak hanya itu, putra kembar Kumbakarna, yakni Kiswani Kumba dan Mba Kinumba, turut gugur.

Ketika kondisi sulit, Rahwana yang merupakan raja Alengka, memanggil putra mahkota, Indrajit. Ia meminta putranya tersebut untuk menjemput Kumbakarna. Berangkatlah Indrajit ke tempat pertapaan Kumbakarna.

Di sana, Indrajit membangunkan Kumbakarna dengan mencabut rambut di jempol kakinya. Usai terbangun dan mendengar penuturan Indrajit, Kumbakarna berangkat ke istana Alengka. Namun, hal tersebut dilakukannya dengan berat hati dan malas.

Setibanya di istana, Kumbakarna disambut dengan jamuan makan mewah. Selepas prosesi santap makan tersebut selesai, Rahwana meminta Kumbakarna maju perang. Namun, raksasa besar tersebut menolak. Baru setelah diperlihatkan jenazah kedua anaknya, Kumbakarna maju.

Namun, Kumbakarna maju ke medan perang bukan karena mau membela Rahwana, tetapi tanah airnya. Dengan jiwa nasionalis dan patriotis, Kumbakarna tidak rela bila Alengka diratakan dan rakyatnya diinjak-injak.

Saat bertarung, Kumbakarna secara tidak sengaja membunuh banyak pasukan kera. Raja kera, Sugriwa, marah besar. Ia segera menyerang Kumbakarna, tetapi digagalkan. Melihat kondisi Sugriwa, Anoman memberi bantuan.

Tidak hanya Anoman, Lesmana juga memakai panah saktinya untuk menyerang Kumbakarna. Hasilnya, tangan kiri Kumbakarna putus. Berikutnya, giliran dua kaki Kumbakarna yang terpapas. Meski begitu, Kumbakarna tidak menyerah, ia mengamuk sejadi-jadinya.

Dalam kondisi tak berdaya, Kumbakarna menggelindingkan tubuhnya yang begitu besar. Banyak pasukan Rama yang gugur akibat aksi Kumbakarna tersebut. Melihat penderitaan kakaknya, adik Kumbakarna, Wibisana, yang telah bergabung ke kubu Rama, membuat permohonan.

Ia meminta Lesmana untuk segera mengakhiri hayat Kumbakarna. Lesmana lalu membidikkan panahnya ke leher Kumbakarna. Panah yang diperlengkapi mantra penguat tersebut sukses menghantarkan Kumbakarna ke mautnya. Ia gugur dengan kondisi baju putihnya berubah merah karena darah.

Karakter Tokoh Kumbakarna

Dirujuk dari Jurnal Pantun bertajuk 'Karakter dalam Cerita Wayang Kumbakarna Gugur' oleh Yudi Permana, beberapa karakter Kumbakarna yang terlihat jelas adalah:

1. Rela Berkorban

Sifat ini ditunjukkan dari perilaku Kumbakarna ketika diminta maju berperang. Ia tetap maju membela tanah airnya, kendati perang tersebut sejatinya dipicu penculikan Sinta oleh Rahwana. Bagi Kumbakarna, yang terpenting adalah keselamatan tanah airnya.

2. Jujur

Ketika mengetahui Rahwana menculik Sinta, alih-alih mendukung, Kumbakarna justru menentang kakaknya itu. Padahal, sang kakak adalah darahnya sendiri. Selain itu, Rahwana juga merupakan seorang raja Alengka. Namun, Kumbakarna tidak gentar untuk menyuarakan kejujuran.

3. Patriotik

Karakter lain dari Kumbakarna adalah patriotik. Ia tidak lantas menyerah ketika salah satu tangannya putus terkena panah Lesmana. Kumbakarna lebih memikirkan bagaimana jadinya jika Alengka kalah perang. Oleh karena itu, ia tetap berjuang sekuat tenaga, bahkan ketika kedua kakinya dipapas Lesmana. Sifat ini juga terlihat dari bagaimana baju Kumbakarna yang semula putih bersih, berubah jadi merah darah.

Nah, demikian pembahasan ringkas mengenai kisah Kumbakarna dalam Ramayana dan karakter-karakternya. Semoga bisa menambah wawasan detikers mengenai dunia pewayangan, ya!




(sto/apl)

Hide Ads