Kadipaten Pakualaman menggelar acara peringatan berdirinya atau Hadeging Kadipaten Pakualaman ke 212. Setidaknya ada 21 rangkaian acara yang 4 di antaranya adalah upacara adat. Rangkaian acara sendiri digelar mulai hari ini (13/5) dengan prosesi upacara adat bucalan.
Ketua Umum Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 BPH Kusumo Bimantoro menjelaskan hadeging merupakan berdirinya Pura Pakualaman yang ditandai dengan jumenengan Pangeran Notokusumo menjadi Pangeran Merdiko.
Pangeran Notokusumo merupakan Pangeran Paku Alam I dan kemudian dinobatkan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada saat Senin Pon 11 Jumadil akhir tahun alit 1749 tahun Jawa. Penobatan ini yang menandai berdirinya Pura Pakualaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka kita mengambil ini untuk memperingati hadeging daripada Pakualaman," jelasnya dalam Jumpa Pers di Kompleks Pura Pakualaman, Senin (13/5/2024).
Calon putra mahkota Pura Pakualaman Jogja tersebut melanjutkan, Hadeging ke 212 ini mengambil tema Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti. Maknanya karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan akan menyempurnakan bakti kepada negeri.
"Tema ini dipilih karena sebelumnya Pura Pakualaman menggelar dhaup ageng yang temanya berkaitan dengan Batara Indra yang sangat lekat dengan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Dalam gelaran ini, disiapkan total 21 rangkaian kegiatan. Empat di antaranya merupakan upacara adat dan yang lain merupakan acara kemeriahan yang melibatkan masyarakat luas.
Selain upacara adat bucalan, prosesi adat yang lain adalah wilujengan, ziarah dan wayangan. Sementara beberapa kegiatan lain yang sifatnya seremonial berupa lomba-lomba untuk masyarakat.
Ketua Bidang Sekretariat Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 KRT Projo Anggono menambahkan, perayaan hadeging Pakualaman selalu diselenggarakan dengan dua jenis agenda yakni upacara adat dan kegiatan yang sifatnya memeriahkan dan berbentuk budaya.
"Perayaan akan dimulai dengan prosesi adat buncalan yang bertujuan untuk menyingkirkan semua rintangan dan gangguan agar ke depan semua acara berlangsung dengan baik," terangnya.
Prosesi adat selanjutnya, yakni wilujengan yang bertujuan untuk meminta permohonan kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Prosesi itu akan digelar pada Selasa (14/5) dan dilanjutkan dengan ziarah untuk memohon restu dan mendoakan para leluhur Kadipaten Pakualaman agar mendapat tempat terbaik.
"Setelah semua prosesi adat baru dilaksanakan acara yang sifatnya memeriahkan dengan melibatkan masyarakat luas," jelasnya.
Setelah semua prosesi adat selesai, barulah dilaksanakan acara yang bersifat memeriahkan dengan melibatkan masyarakat luas yang dimulai pada Minggu (19/5) hingga Minggu (23/6).
Adapun acara lomba-lomba lainnya, antara lain lomba mewarnai motif batik Pakualaman, lomba artikel ilmiah tingkat nasional, lomba Jemparingan Mataraman tingkat nasional, lomba cipta lelagon bocah, sayembara cipta cengkok, sayembara macapat PA Cup XIII tingkat nasional.
Segala informasi mengenai jadwal acara dan lomba-lomba, hingga persyaratan perlombaan dapat dilihat di akun media sosial Instagram resmi Pura Pakualaman.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang