Museum Sejarah Purbakala Pleret di Bantul didirikan di lahan eks kompleks Keraton Mataram Islam. Kini museum ini dilengkapi teknologi canggih dan interaktif untuk mendeskripsikan koleksi bersejarahnya.
Museum Sejarah Purbakala Pleret ini terletak di Dusun Kedaton, Kelurahan Plered, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Bangunan museum ini telah direnovasi dan dibangun beberapa gedung baru.
Museum Pleret ini mempunyai dua ruangan, yaitu ruang Gunung Kelir dan ruang Kerta. Salah satu fasilitas yang ada di ruang Gunung Kelir adalah Light Spot, di mana terdapat sebuah papan beserta monitor yang dapat menampilkan ilustrasi dan cerita singkat mengenai lima koleksi arca/relief yang ditemukan di Kabupaten Bantul yaitu Arca Durga Wahisasuramardini, Yoni, Relief Gana, Antefik, dan Hiasan Puncak Candi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJogja, fasilitas Light Spot ini berada di sisi kanan pintu masuk ruangan Gunung Kelir. Wahana Light Spot ini juga menyediakan audio interaktif dua bahasa (bilingual) yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Cara operasional Light Spot ini dengan menekan monitor yang menyuguhkan beberapa informasi tentang arca dan relief di Museum Pleret. Setelah dipencet akan ada ilustrasi dan audio yang menceritakan singkat informasi tentang arca atau relief tersebut.
![]() |
Edukator Museum Pleret Linda menyebut ruang Gunung Kelir serta fasilitas Light Spot ini merupakan wahana baru. Fasilitas ini dipasang saat museum direnovasi.
"Untuk Light Spot ini baru ada tahun lalu. Saat pandemi, museum ini mengalami renovasi lalu dibangunlah Ruang Gunung Kelir dan Light Spot ini. Dengan tujuan agar pengunjung yang ke sini tidak bosan dengan hanya mendengarkan penjelasan dari edukator saja," ucap Linda saat ditemui detikJogja, Senin (18/3/2024).
Bangunan Museum Sejarah Purbakala Pleret berdiri di atas lahan seluas 1.200 meter persegi. Area museum dikelilingi pepohonan rindang dan memiliki beberapa gazebo di antara bangunan Kedaton Sumur Gumilang.
Meski merupakan museum sejarah purbakala, bangunan museum dibuat menarik dengan dominasi cat berwarna putih. Barang-barang koleksinya pun ditata apik. Tak ada kesan seram saat berkunjung ke museum yang menyimpan barang-barang purbakala ini.
"Kita memang ingin membuat konsep museum yang tidak seperti dulu (seram), kita ingin membuat pengunjung belajar di museum nggak hanya dapet ilmu tapi juga pengalaman fasilitas yang modern di Museum Pleret," ucap Linda.
![]() |
Operasional Museum Pleret
Sebagai informasi, Museum Pleret ini buka setiap hari. Museum ini buka dari Senin-Kamis pukul 08.00-15.00. Pada Jumat-Minggu buka mulai pukul 08.00-14.00 WIB. Namun, museum ini tutup lebih awal selama bulan Ramadan.
Para pengunjung tidak dibebankan biaya tiket masuk alias gratis. detikers tinggal mengisi buku tamu di pos satpam lalu akan didampingi oleh edukator Museum.
Nah itulah informasi mengenai Museum Sejarah Purbakala Pleret. detikers tertarik untuk mengunjungi Museum Pleret ini?
Artikel ini ditulis oleh Agnest Aprillia dan Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu