Metalhead Jogja Suarakan Kegelisahan soal Demokrasi Lewat Musik

Metalhead Jogja Suarakan Kegelisahan soal Demokrasi Lewat Musik

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Sabtu, 03 Feb 2024 21:30 WIB
Suasana pentas musik metal bertajuk Save Our Democracy di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja, Sabtu (3/2/2024).
Suasana pentas musik metal bertajuk 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja, Sabtu (3/2/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Metalhead Jogja menggelar pentas musik bertajuk 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja. Konser ini untuk merespons banyaknya pejabat pemerintah mendukung paslon tertentu dalam Pilpres.

Pimpinan acara, Nana Yushendra menjelaskan, ada 14 band metal yang tampil malam ini. Selain itu, ada orasi tentang suasana demokrasi negara saat ini.

"Ya kaitannya dengan musik, jadi anak-anak metal ini kan memang orang-orang bebas berekspresi, menentukan penilaian, menentukan pilihan dan terkait dengan suasana di negara kita kan mereka juga merasakan," kata Nana kepada wartawan di Kota Jogja, Sabtu (3/2/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi acara ini ungkapan dari ekspresi kekecewaan mereka terhadap demokrasi Indonesia saat ini," lanjut Nana.

Selain itu, Nana mengungkapkan pentas musik ini menjawab keresahan para Metalhead Jogja. Keresahan itu terkait kekhawatiran Pemilu khususnya Pilpres tanggal 14 Februari bisa berjalan dengan adil dan jujur.

ADVERTISEMENT

"Iya, merasa resah dengan demokrasi, apakah iya Pemilu ini akan adil, jujur, akan menghasilkan keputusan-keputusan Pemilu yang memang berpihak pada rakyat," ujarnya.

Suasana pentas musik metal bertajuk 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja, Sabtu (3/2/2024).Suasana pentas musik metal bertajuk 'Save Our Democracy' di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja, Sabtu (3/2/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Nana melanjutkan, hal lain yang membuat Metalhead resah adalah melihat Mahkamah Konstitusi yang terkesan dibredel menjelang Pilpres. Belum lagi, kata Nana, saat ini pejabat pemerintah banyak yang lebih fokus berkampanye daripada melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

"Selanjutnya sekarang ada isu elite politik yang mendukung paslon tertentu. Kayaknya kok dari pejabat pemerintah kok ikut kampanye, harusnya kan kita netral, adil, itu saja," sesalnya.

"Kita intinya semoga pemerintah mendengar jeritan hati kami, bahwa tolong jaga demokrasi dengan baik. Semoga saja Pak Jokowi mendengar apa yang kita sampaikan ini," imbuh Nana.

Nana menampik jika peserta pentas musik ini merupakan partisan. Menurutnya, semua peserta adalah Metalhead dan memilih pentas musik di titik nol kilometer karena menyalurkan demokrasi dengan bermusik.

"Kita bukan partisan dan kenapa musikan (pentas musik) karena kita pilih main musik sajalah, yang nggak bikin ribut, nggak mengganggu ketertiban, dan malah menghibur masyarakat," tutupnya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads