3 Tingkatan Bahasa Jawa Lengkap dengan Contohnya

3 Tingkatan Bahasa Jawa Lengkap dengan Contohnya

Galardialga Kustanto - detikJogja
Jumat, 08 Des 2023 15:25 WIB
ilustrasi ngobrol
Ilustrasi berbicara bahasa jawa. Foto: thinkstock
Jogja -

Dalam penggunaan bahasa Jawa, terdapat beberapa tingkatan bahasa yang perlu dipahami. Setiap tingkatan bahasa Jawa memiliki fungsinya masing-masing sehingga penting dipelajari agar saat berkomunikasi berdasarkan pada aturan tata krama atau etika yang baik.

Pepatah Jawa mengatakan ajining diri gumantung saka lathi, ajining raga gumantung saka busana, yang maknanya adalah citra dan martabat seseorang dapat tercermin dari kata-kata dan penampilannya. Oleh karena itu, manusia disarankan untuk selalu berbicara dengan baik dan sopan, serta menjaga penampilan yang pantas dan sopan.

Dikutip dari Jurnal Tingkatan Bahasa Jawa Dalam Perspektif Metafisika Hans-Georg Gadamer oleh Tri Tarwiyani (2011), bahasa Jawa pada dasarnya terbagi menjadi dua dialek yaitu dialek daerah dan dialek sosial. Dialek daerah mengklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu bahasa Jawa Ngapak dari wilayah bagian barat, bahasa Jawa standar dengan dialek Surakarta dan Yogyakarta yang berasal dari wilayah tengah, dan bahasa Jawa Timuran dari bagian timur. Sementara untuk dialek sosial terbagi dalam 3 jenis tingkatan yaitu ngoko, madya, dan krama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut pembahasan terkait tingkatan yang ada dalam bahasa Jawa beserta contoh kosa katanya. Yuk kita simak penjelasannya!

3 Tingkatan Bahasa Jawa

1. Bahasa Jawa Ngoko

Ngoko merupakan jenis bahasa yang tingkatannya paling rendah. Bahasa Jawa ngoko sering dianggap sebagai bentuk komunikasi yang paling sederhana dan kurang sopan. Biasanya, bahasa ini digunakan dalam situasi informal, seperti dalam percakapan antara teman sebaya atau percakapan antara atasan kepada bawahan.

ADVERTISEMENT

2. Bahasa Jawa Madya

Bahasa Jawa madya berada di tingkatan kedua atau menengah antara ngoko dan krama madya merupakan bahasa Jawa yang sering digunakan dalam berbagai konteks, baik yang bersifat formal maupun informal. Selain itu, bahasa madya juga sering dipakai saat berbicara dengan orang yang belum terlalu dikenal.

3. Bahasa Jawa Krama

Krama berada pada tingkatan bahasa Jawa yang paling tinggi dan dianggap paling sopan. Bahasa Jawa krama umumnya dipakai dalam situasi formal dan digunakan oleh kelompok yang dihormati atau memiliki status yang tinggi. Krama juga digunakan untuk berinteraksi antara dua individu yang memiliki perbedaan status, seperti anak kepada orangtua.

Contoh Kosa Kata Bahasa Jawa

Contoh Bahasa Jawa Ngoko

  • Mlaku (jalan)
  • Sirah (kepala)
  • Lungo (pergi)
  • Melu (ikut)
  • Dowo (panjang)
  • Kui (itu)
  • Kowe (kamu)
  • Mripat (mata)
  • Ngombe (minum)
  • Duwur (tinggi)
  • Saiki (sekarang)
  • Bedo (beda)

Contoh Bahasa Jawa Madya

  • Bekta (bawa)
  • Tingal (lihat)
  • Gadhah (punya)
  • Tebih (jauh)
  • Ajeng (akan)
  • Mantuk (pulang)
  • Purun (mau)
  • Sampeyan (kamu)
  • Sakit (sakit)
  • Tumut (ikut)
  • Ngadeg (berdiri)
  • Riyin (dulu)

Contoh Bahasa Jawa Krama

  • Piyambak (sendiri)
  • Inggih (ya)
  • Panjenengen (kamu)
  • Setunggal (satu)
  • Sinten (siapa)
  • Artho (uang)
  • Sedanten/sedaya (semua)
  • Saking (dari)
  • Awis (mahal)
  • Enggal (baru)
  • Eca (enak)
  • Gerah (sakit)

Demikian penjelasan tingkatan bahasa Jawa beserta contoh kosa katanya. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Galardialga Kustanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads