Balai Yasa Yogyakarta adalah wilayah DAOP 6 Yogyakarta untuk kereta dengan fasilitas pembangkit listrik, lokomotif diesel, dan KRD.
Balai yasa sendiri merupakan tempat yang digunakan untuk perawatan sarana perkeretaapian. Sehingga, balai yasa disebut juga bengkel lokomotif atau bengkel kereta api.
Balai Yasa Pengok beralamat di Jalan Kusbini Nomor 1, Demangan, Kapanewon Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Yasa Pengok menjadi balai yasa terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, simak sejarah, fungsi hingga perkembangannya di bawah ini yuk.
Sejarah Balai Yasa Pengok
Dikutip dari e-book Jalan Rel oleh Danang Parikesit, dkk., Balai Yasa Yogyakarta dikenal juga dengan Balai Yasa Pengok, karena Pengok diambil dari nama kampung tempat balai yasa tersebut berada.
Dilansir dari laman resmi Heritage KAI, Balai Yasa Pengok didirikan pada tahun 1914 oleh Nederland Indische Spoorweg Maatschappij atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda. Balai yasa dulunya bernama Centraal Werkplaats, yang punya tugas pokok untuk melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan kereta.
Di tahun 1942 Balai Yasa Pengok diambil alih oleh pemerintahan Jepang. Di mana, perkeretaapian menjadi perusahaan kereta api pemerintah. Kemudian, pemerintah Indonesia berhasil mengambil alih perkeretaapian pada 28 September 1945.
Di mana, pada 28 September 1945 juga dijadikan sebagai Hari Kereta Api Nasional. Perusahaan kereta api dinamai Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).
Sementara, nama bengkelnya sendiri diubah menjadi Balai Karya. Namun, tugas pokoknya masih sama.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1959 nama Balai Karya diubah menjadi Balai Yasa Traksi dengan tugas pokoknya melaksanakan overhaul lokomotif saja.
Balai Yasa Pengok Yogyakarta sudah mendapat sertifikat ISO 9001:2008, yang juga bekerjasama dengan General Electric terkait proses pembuatan dan perakitan lokomotif diesel di wilayah Asia Tenggara.
Tercatat, saat ini Balai Yasa Pengok memiliki luas tanah 128.800 m2 (12.88 Ha), luas bangunan 43.700 m2 (4.37 Ha), dengan daya listrik dari PLN 1.100 KVA, daya listrik cadangan (genset) 500 KVA dan 225 KVA.
Sementara untuk daya tampung airnya mencapai 835 m3, sistem telekomunikasi TOKA 29 lines, Telkom 2 lines, dengan HT 30 unit.
Balai Yasa ini juga memiliki sistem jaringan komputer Wireless (Hot Spot Wi-Fi didukung software sistem perawatan lokomotif kereta api (siperloka), sistem logistik kereta api (siloka), dan sistem pegawai kereta api (sipeka).
Tugas Pokok
Berdasarkan garis besarnya, Balai Yasa Pengok memiliki tugas pokok berikut:
- Merencanakan serta melaksanakan program pemeliharaan dan perbaikan lokomotif. Mulai dari pemeliharaan akhir (PA), semi pemeliharaan akhir (SPA), perbaikan atau rehabilitasi (PB/RH), dan modifikasi (MOD).
- Menjamin kualitas hasil pemeliharaan dan perbaikan lokomotif.
- Melakukan perbaikan kerusakan lokomotif dari Dipo, serta mempertahankan lok yang siap operasi di lintas.
- Pemeliharaan fasilitas kerja.
- Merencanakan, melaksanakan, sekaligus mengevaluasi dan melaporkan realisasi anggaran pemeliharaan atau perbaikan.
- Melaksanakan hasil rekayasa teknik lokomotif.
- Pendayagunaan sumber daya manusia dan umum.
Sebelum dibawa ke Balai Yasa Pengok, akan dilakukan pemeliharaan di dipo masing-masing. Baik itu untuk harian, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun.
Apabila lokomotif DE telah menempuh jarak 325.000 km atau 2 tahun, maka lokomotif itu masuk Balai Yasa Pengok untuk dilakukan SPA.
Sedangkan, jika lokomotif telah menempuh jarak 650.000 km atau 4 tahun artinya lokomotif tersebut masuk Balai Yasa Pengok untuk dilakukan PA.
Sementara untuk lokomotif Diesel Hidrolik (DH), perlu dilakukan pemeliharaan terlebih dahulu di dipo masing-masing untuk harian, 500 jam, 1000 jam, 2000 jam, 4000 jam dan 8000 jam, apabila lokomotif DH sudah berdinas selama 12.000 jam, artinya okomotif tersebut masuk Balai Yasa Pengok untuk dilakukan SPA, dan apabila lokomotif sudah berdinas selama 24.000 jam maka lokomotif itu masuk Balai Yasa Pengok untuk PA.
Itu tadi informasi seputar sejarah Balai Yasa Pengok Yogyakarta lengkap dengan tugas pokoknya. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian tentang perkeretaapian ya detikers.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu