Apa itu tembung wangsalan? Dalam bahasa Jawa, wangsalan yaiku unen-unen utawa tetembungan sing saemper karo cangkriman, nanging batangane wis dikandhakake. Apa maksudnya?
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Wangsalan merupakan perkataan atau kalimat yang sejenis dengan cangkriman, tetapi jawabannya sudah disebutkan. Hanya saja, cara penyebutan jawaban dalam wangsalan tidak jelas atau lugas. Akan tetapi, hanya menyebutkan satu kata atau lebih.
Adapun bentuk wangsalan ada yang sebaris dan ada juga yang berupa tembang atau nyanyian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wangsalan adalah
Berdasarkan penjelasan di atas, makan dapat disimpulkan bahwa pengertian wangsalan adalah semacam cangkriman (teka-teki) yang bisa terdiri dari satu atau dua kalimat, bahkan ada dalam bentuk tembang.
Dikutip dari buku Kajian Wangsalan dalam Bahasa Jawa (2000), wangsalan termasuk satu jenis perumpamaan yang kerap digunakan masyarakat Jawa dalam pachelaton (percakapan). Fungsinya sebagai teka-teki murni dan juga dapat digunakan untuk menyindir seseorang atau memberi nasihat.
Fungsi ini dinilai cocok dengan karakter orang Jawa yang tidak to the point atau tidak biasa menyampaikan sesuatu secara langsung. Perlu diketahui bahwa fungsi wangsalan ini terbatas untuk komunikasi orang yang benar-benar paham bahasa Jawa untuk otak-atik kata.
Jenis-Jenis Wangsalan Beserta Contohnya
Berikut jenis-jenis wangsalan dan contohnya yang bisa dijadikan referensi.
1. Wangsalan Lamba
Wangsalan lamba berisi teka-teki satu objek. Bentuk wangsalan ini terdiri dari satu baris yang dijadikan dua kalimat.
Kalimat pertama disebut wangsalan, sedangkan kalimat kedua merupakan jawaban teka-teki.
Contoh:
- Jangan gori tenan, nganti judheg anggonku mikir ngrampung soal iki. (Jangan gori = gudheg)
- Pring dhempet, kowe teka mrene kok ora kandha-kandha! (Pring dhempet = andha)
- Kepiting kang sobeng rawa, nguswaraganta wong ayu. (Kepiting kang saba ana ing rawa = yuyu)
- Petis manis, ngucapna tembung sing manis. (Petis manis = kecap)
2. Wangsalan Rangkep (Wangsalan Camboran)
Wangsalan rangkep adalah wangsalan yang isi teka-tekinya terdiri lebih dari satu. Bentuk wangsalan rangkep terdiri dari dua kalimat.
Kalimat pertama disebut isi wangsalan, sedangkan kalimat kedua disebut isi jawaban.
Contoh:
- Mamet tirta, tirta jawah jro katiga, suka lila lebur luluh labuh praja. (Mamet tirta = ngangsu, tirta jawah jro katiga = labuh)
- Tapas aren, aren Arab wijilira tindak tanduk, nora ninggal tata krama. (Tapas aren = duk, aren Arab wijilira = kurma)
- Jenang sela wader kalen sesonderan, apuranta yen wonten lepat kawula. (Jenang sela = apu, wader kalen = sepat)
- Sayeng kaga kaga kresna mangsa sawa, wong susila lagake anuju prana. (sayeng kaga = kala, kaga kresna mangsa sawa = manuk gagak)
3. Wangsalan Memet
Wangsalan memet adalah jenis wangsalan yang cukup rumit. Macam-macam wangsalan memet perlu diartikan sebanyak dua kali.
Contoh:
"Uler kembang, yen trima alon-alonan"
Penjelasan:
- Uler Kembang artinya hewan lintah
- Arti dari suku kata "li" dalam kata lintah dihubungkan dengan kata "tali".
- "Tali" dianggap memiliki arti "alon-alonan". "Alon-alonan" diartikan sebagai "satitahe".
- Kata satitahe artinya melakukan pekerjaan secara perlahan tanpa paksaan.
4. Wangsalan Padinan
Wangsalan padinan adalah bentuk wangsalan yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bentuk wangsalan padinan lebih sederhana dibanding jenis wangsalan lain karena tidak perlu dibedah isi teka-tekinya.
Orang yang mendengarkan wangsalan jenis ini biasanya sudah dianggap memahami isi teka teki.
Contoh:
- Nyaron bumbung, cengklungen anggonku ngenteni! (angklung)
Demikian penjelasan mengenai tembung wangsalan lengkap dengan jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat, Dab!
(par/sip)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar