Mengenal Bahasa Kawi: Penjelasan, Sejarah, dan Contoh Kosakatanya

Mengenal Bahasa Kawi: Penjelasan, Sejarah, dan Contoh Kosakatanya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 26 Nov 2023 13:32 WIB
Hands of an Asian woman studying in a coworking space
Ilustrasi. Simak berikut ini informasi untuk mengenal Bahasa Kawi. Mulai dari penjelasan tentang Bahasa Kawi, sejarah, dan contoh kosakatanya. (Foto: Getty Images/iStockphoto/mapo)
Jogja -

Pernahkah detikers mendengar istilah bahasa Kawi? Bahasa ini ternyata dulunya sering digunakan oleh para penyair yang ada di Pulau Jawa.

Mengutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, bahasa Kawi adalah bahasa yang berkembang saat zaman kerajaan Hindu-Budha di Pulau Jawa. Bahasa ini banyak digunakan untuk penulisan berbagai karya, baik berupa naskah-naskah keagamaan, sastra, pengobatan, hingga pengetahuan.

Agar lebih jelas, berikut ini telah detikJogja rangkumkan penjelasan mengenai bahasa Kawi lengkap dengan sejarah dan contoh kosakatanya. Selamat membaca!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas Tentang Bahasa Kawi

Berdasar informasi dari buku berjudul Bahasa dan Sastra Kawi karya Prof. Dr. I Made Surada, M.A., bahasa Kawi banyak dipakai pada masa lampau dan termasuk bagian dari bahasa Jawa Kuno. Meskipun begitu, bahasa Kawi tidak identik dengan bahasa Jawa Kuno.

Kata Kawi itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta 'kavya' yang berarti puisi atau syair. Di India, kata 'kawi' diartikan sebagai seseorang yang mempunyai pengertian luar biasa, seseorang yang bisa melihat hari depan, dan seseorang yang bijak.

ADVERTISEMENT

Dalam kesusastraan klasik, kata ini dimaknai sebagai penyair, pencipta, atau pengarang. Jika digabungkan, maka bahasa Kawi adalah bahasa yang digunakan oleh para penyair atau pujangga. Namun, hal ini bukan berarti setiap bahasa yang digunakan pujangga atau pengarang adalah bahasa Kawi.

Bahasa Kawi menyerap banyak kosakata dari bahasa Sansekerta, tetapi berbeda untuk urusan tata bahasanya. Tujuan para penyair menggunakan bahasa ini kala itu adalah agar karyanya lebih enak dibaca, sedap didengar, dan menarik.

Sejarah Bahasa Kawi

Penggunaan bahasa Kawi diyakini bermula sejak abad VIII masehi atau sebelum abad IX. Berikut ini klasifikasi masa sastra Kawi yang dikutip dari buku di atas:

  1. Sebelum abad IX, sastra Kawi diceritakan secara turun-temurun dengan lisan.
  2. Pada abad IX sampai abad X, terlahir karya sastra prosa dan puisi dalam bahasa Kawi seperti Kakawin Ramayana. Masa ini terjadi berbarengan dengan zaman pemerintahan Mpu Sindok dan Dharmawangsa Teguh.
  3. Zaman Kediri, terhitung mulai dari bertahtanya Prabu Airlangga hingga Raja Kertanegara. Sastra Kawi yang lahir tergolong bertembang.
  4. Zaman Majapahit 1, masa ini dimulai sejak awal berdirinya Kerajaan Majapahit hingga masa pemerintahan Hayam Wuruk. Beberapa karya sastra yang menggunakan bahasa Kawi adalah Brahmandapurana, Negarakertagama, dan Arjunawijaya.
  5. Zaman Majapahit 2, masa ini bermula sejak naik tahtanya Raja Wikramawardhana hingga masa keruntuhan Majapahit. Karya sastra yang lahir di antaranya adalah Kakawin Nitisastra.

Setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit, bahasa Kawi yang dibawa oleh orang-orang Jawa juga tersebar di Bali sehingga disebut bahasa Kawi-Bali. Di Jawa sendiri, bahasa Kawi berkembang menjadi dua jenis, yakni bahasa Jawa Pertengahan dan bahasa Jawa Modern.

Contoh Kosakata Bahasa Kawi

Beberapa kosakata bahasa Kawi di bawah ini dikutip dari buku Baboning Pepak Basa Jawa karya Budi Anwari:

1. Aldaka (gunung)
2. Angkasa (langit)
3. Anila (angin)
4. Apsara (dewa)
5. Arka (matahari)
6. Atmaja (anak)
7. Atma (nyawa)
8. Boga (makanan)
9. Catur (empat)
10. Candra (bulan)
11. Citra (gambaran)
12. Dipangga (gajah)
13. Dirgantara (langit)
14. Dwija (guru)
15. Dumadi (hidup)
16. Eksi (mata)
17. Ernawa (laut)
18. Gahana (jurang)
19. Giri (gunung)
20. Gita (bunga)
21. Gung (besar)
22. Harsa (senang)
23. Hasta (tangan)
24. Hyang (dewa)
25. Ingsun (aku)
26. Jala (air)
27. Jatukrama (istri)
28. Jaya (menang)
29. Juwita (wanita)
30. Kapi (kera)
31. Kartika (bintang)
32. Kencana (emas)
33. Kisma (lemah)
34. Lastri (malam)
35. Ludira (darah)
36. Luhur (mulia)
37. Mandholo (bumi)
38. Marcapada (alam semesta)
39. Mina (ikan)
40. Mudha (muda)
41. Margana (panah)
42. Obar-abir (kilat)
43. Sardula (macan)
44. Surya (matahari)
45. Tirta (air)
46. Turangga (kuda)
47. Tyas (hati)
48. Utama (baik)
49. Udyana (taman)
50. Wastra (pakaian)
51. Wignya (pintar)
52. Wira (prajurit)
53. Wisma (rumah)
54. Wreksa (kayu)
55. Wibi (ibu)
56. Widhi (Allah)
57. Widya (pengetahuan)
58. Yana (kereta)
59. Yoga (anak)
60. Yuda (perang)

Nah, itulah penjelasan mengenai bahasa Kawi, mulai dari pengenalan, sejarah, hingga contoh kosakatanya. Semoga bermanfaat, ya, detikers!




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads