Hari Pelajar Internasional atau International Students' Day diperingati setiap tahun pada tanggal 17 November. Hari spesial ini dirayakan untuk memberikan apresiasi kepada para pelajar di seluruh dunia serta meningkatkan kesadaran tentang isu-isu pendidikan.
Terlepas dari hingar-bingar suka cita perayaan Hari Pelajar Internasional, tak dapat diabaikan bahwa sejarah di baliknya sarat akan tragedi yang menyedihkan. Eksekusi beberapa mahasiswa salah satu universitas di Praha pada tanggal yang sama merupakan alasan mengapa tanggal 17 November dijadikan Hari Pelajar Internasional.
Lalu, seperti apa kisah lengkap yang melatarbelakangi hari khusus pelajar ini? Bagaimana cara memperingati Hari Pelajar Internasional? Simak penjelasannya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Pelajar Internasional
Akibat Rezim Hitler yang Diktator
Untuk lebih memahami sejarah yang mendasari Hari Pelajar Internasional, penting diketahui sejarah Eropa sebelum Perang Dunia II. Mengutip dari laman nationalarchives.gov.uk, Adolf Hitler mulai berkuasa di Jerman pada tahun 1933 dan melakukan agresi teritorial dengan mengambil paksa (aneksasi) Austria lima tahun setelahnya.
Lebih lanjut, Cekoslovakia juga terpaksa melepaskan sebagian wilayahnya di bawah kendali Jerman. Semua ini terjadi sebelum Jerman memulai perang melawan Polandia pada September 1939, yang berakhir dengan penyerahan Polandia pada Oktober 1939.
Karena kediktatoran Hitler, segenap mahasiswa Universitas Charles di Praha mengadakan demonstrasi dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan Cekoslovakia yang ke-21 pada tanggal 28 Oktober 1939. Demo ini pun berujung pada penembakan oleh pasukan Nazi.
Unjuk Rasa Mahasiswa yang Berakhir Tragis
Mengutip dari buku The International Law of Youth Rights oleh William D. Angel, demonstrasi mahasiswa pada tanggal 28 Oktober 1939 menghasilkan korban luka penembakan sebanyak 15 orang. Salah satu mahasiswa bernama Jan Opletal pun tewas dua minggu setelahnya akibat luka tembak.
Untuk menghormati Opletal, sesama mahasiswa yang berduka meminta izin kepada pemerintah Jerman untuk mengadakan prosesi pemakaman melalui pusat kota Praha pada hari sebelum pemakaman Opletal, yakni tanggal 15 November 1939. Namun, hal ini justru menimbulkan kekacauan sekali lagi karena ribuan mahasiswa yang mengikuti prosesi tersebut ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi Sachsenhausen.
Puncaknya terjadi pada 17 November 1939, di mana delapan mahasiswa dan satu profesor dieksekusi tanpa pengadilan. Dari kurang lebih 1.200 mahasiswa yang dideportasi, setidaknya 20 dari mereka tidak selamat. Kedua demonstrasi pada bulan Oktober dan November 1939 tetap menjadi satu-satunya pemberontakan besar penduduk Cekoslowakia terhadap pasukan Nazi.
Deklarasi Hari Pelajar Internasional
Pada tahun 1941 atau tepatnya dua tahun usai peristiwa di atas, Dewan Mahasiswa Internasional yang berbasis di London menetapkan 17 November sebagai peringatan terhadap tindakan kejam Nazi serta penangkapan ratusan mahasiswa Cekoslovakia.
Hari ini pun menjadi simbol bagi semua pelajar untuk mengenang serta menunjukkan solidaritas dalam menghadapi ancaman terhadap kebebasan pendidikan dan pemikiran. Sejak saat itu, 17 November dikenal sebagai Hari Pelajar Internasional dan menjadi momentum bagi pelajar di seluruh dunia untuk bersatu, serta memperingati perjuangan bersama melawan segala bentuk penindasan terhadap dunia pendidikan.
Cara Memperingati Hari Pelajar Internasional
Dalam rangka memperingati Hari Pelajar Internasional 17 November, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk membangun kesadaran tentang isu-isu pendidikan global. Berikut daftarnya.
1. Mengadakan Diskusi dan Seminar
Menggelar kegiatan diskusi atau seminar dapat memberikan wadah bagi pelajar untuk saling berbagi pemikiran dan pandangan tentang isu-isu pendidikan yang krusial. Ini memungkinkan terbentuknya dialog yang konstruktif dan memperkuat solidaritas antar pelajar internasional.
2. Menciptakan Workshop Seni
Merayakan Hari Pelajar Internasional tidak harus melulu tentang diskusi semata. Mengadakan workshop seni dapat menjadi alternatif menarik karena memberikan kesempatan bagi pelajar untuk mengekspresikan diri secara kreatif melalui berbagai medium seni. Melalui workshop seni, pelajar dapat mengetahui tentang seni tradisional dan kontemporer dari berbagai negara dan menciptakan pertukaran budaya yang positif.
3. Menonton Film
Memperingati Hari Pelajar Internasional dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dengan mengadakan malam nonton film internasional. Acara ini mampu memberikan tempat bagi para pelajar dari berbagai latar belakang budaya untuk berkumpul dan berbagi kekayaan sinema global. Film-film yang dipilih pun sebaiknya mencerminkan keberagaman komunitas pelajar sehingga memberikan wawasan tentang berbagai budaya dan perspektif.
Demikian serba-serbi mengenai Hari Pelajar Internasional yang diperingati pada 17 November, mulai dari sejarah hingga cara memperingatinya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong