Kota Jogja menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memproduksi kain batik. Sebagai salah satu kota budaya, Jogja memiliki ciri khas tersendiri dalam memproduksi batiknya yang memiliki makna dan filosofi.
Dikutip dari laman resmi Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia.
Setiap batik di Indonesia memiliki ciri khas dan motif yang berbeda di tiap daerahnya. Salah satunya adalah batik Jogja yang memiliki makna dan filosofi tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana ciri khas batik Jogja dan apa makna serta filosofinya? Berikut penjelasannya.
Ciri Khas Batik Jogja
Mengutip jurnal berjudul 'Batik Yogyakarta dalam Era Revolusi Industri 4.0' oleh Rakyan Widhowati dkk, ciri khas batik Jogja adalah sebagai berikut:
- Memiliki warna dasar coklat, hitam, dan putih
- Sebagian besar motifnya berupa pola geometris
- Setiap motif dalam batik Jogja memiliki makna tersendiri
- Batik Jogja biasa digunakan dalam acara-acara tertentu
- Memiliki seret, yakni bagian putih di pinggir kain batik yang dibiarkan berwarna putih terang
Makna dan Filosofi Batik Jogja
Dikutip dari laman sibakul.jogjaprov.go.id., berikut adalah beberapa makna dan filosofi dari batik Jogja.
1. Makna dan Filosofi di balik Warna Batik Jogja yang Cenderung Gelap
Batik Jogja memiliki warna yang cenderung gelap, seperti hitam dan putih. Selain itu, dalam proses pewarnaannya, batik Jogja didominasi oleh warna coklat (soga), putih bersih (pethak), biru tua (wedel), serta hitam (cenderung biru pekat kehitaman). Jika diamati, batik Jogja cenderung meniru warna tanah.
Diketahui, pemilihan warna batik ini rupanya berdasarkan pengaruh geografis dan kondisi alam dari wilayah Jogja yang kehidupan masyarakatnya dulu selalu berhubungan dengan tanah dan pertanian.
2. Makna dan Filosofi Warna Batik
Diketahui, pemilihan warna coklat dalam batik Jogja adalah sebagai simbol dari warna tanah lempung yang subur sehingga diharapkan dapat membangkitkan rasa kebahagiaan, kerendahan hati, kesederhanaan serta sifat membumi.
Kemudian, warna biru dalam batik Jogja dipercaya mampu memberikan rasa ketenangan, kepercayaan, kelembutan pekerti, keikhlasan, dan kesetiaan. Sementara, warna putih merupakan simbol dari sinar kehidupan, kesucian, ketenteraman hati dan keberanian, dan sifat pemaaf pemakainya. Terakhir, untuk warna hitam atau gelap melambangkan kekuatan, kekekalan, kemewahan, kemisteriusan, dan keanggunan.
3. Makna dan Filosofi Motif Batik Jogja
Motif utama batik khas Jogja dibagi menjadi dua, yaitu geometris dan non geometris. Keduanya, memiliki turunan jenis motif lainnya, mulai dari puluhan hingga ratusan.
Motif geometris pada batik khas Jogja terdiri dari motif ceplok, berwujud pola dari tatanan simetris dalam bentuk lingkaran, kotak, bintang, dan garis-garis miring. Selain itu, ada juga motif parang yang polanya merupakan jalinan menyerupai huruf S dengan kemiringan diagonal 45 derajat dan motif lereng yang memiliki pola sama dengan motif parang, tetapi tidak memiliki ornamen pemisah (mlinjon).
Sedangkan, batik Jogja dengan motif non geometris, yakni motif semen yang berasal dari kata "semi", yang berarti tumbuh dan berkembang. Biasanya, pola ini mengandung gambar meru (tanah, bumi, gunung) beserta flora dan fauna. Selain itu, terdapat motif lung-lungan dengan bentuk pola berupa sulur-sulur dari pohon yang merambat.
Kemudian, ada juga motif boketan yang menampilkan wujud pola satu pohon, mulai dari batang, daun, ranting, bunga dan hewan-hewan yang ada.
Diketahui, pola batik khas Jogja terinspirasi dari simbol kebudayaan Hindu. Dalam motif tersebut, terdapat gambar burung garuda yang melambangkan matahari, lidah api yang melambangkan Dewa Api yang sakti, serta gambar tentang konsep dunia bawah, tengah , atas, dan mandala.
Nah, begitulah penjelasan mengenai ciri khas batik Jogja lengkap dengan makna dan filosofinya. Semoga bermanfaat, Dab!
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030