Cerita Anak-anak Antusias Merayah Gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja

Cerita Anak-anak Antusias Merayah Gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja

Anandio Januar, Elisabeth Meisya - detikJogja
Kamis, 28 Sep 2023 15:48 WIB
Gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja dirayah orang dewasa hingga anak-anak, Kamis (28/9/2023).
Gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja dirayah orang dewasa hingga anak-anak, Kamis (28/9/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja
Jogja -

Lima gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja diarak menuju halaman Masjid Gedhe, Kauman. Gunungan yang diarak para abdi dalem itu ludes dirayah warga.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut antusias merayah gunungan yang dihadirkan dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu.

"Senang, tadi lari rebutan. Asyik, seru," ujar salah satu anak, Nanda, saat diwawancarai tim detikJogja, Kamis (28/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada, Indra juga senang bisa ikut rayahan gunungan. "Rasanya ya senang, tadi ambil sendiri rebutan," ujarnya.

Warga berebut gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja di halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Jogja, Kamis (28/9/2023).Warga berebut gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja di halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Jogja, Kamis (28/9/2023). Foto: Elisabeth Meisya/detikJogja

Usai rayahan gunungan, petugas kebersihan langsung membersihkan sisa-sisa dari isi gunungan yang tercecer di halaman Masjid Gedhe. Terlihat ada kacang panjang dan jadah kering yang masih diincar warga.

ADVERTISEMENT

Warga mengais sisa gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja di halaman Masjid Gedhe, Kauman, Kota Jogja, Kamis (28/9/2023).Warga mengais sisa gunungan Garebeg Mulud Keraton Jogja di halaman Masjid Gedhe, Kauman, Kota Jogja, Kamis (28/9/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja

Salah satu petugas kebersihan, Cahyo mengatakan usai rayahan, petugas membersihkan sisa-sisa gunungan dan dikumpulkan di bagian tengah halaman masjid. Nantinya sisa-sisa gunungan itu bisa diambil oleh warga yang masih ingin membawanya pulang.

"Dikumpulkan paling untuk diambil masyarakat, seperlunya. Masih banyak yang ambil. Baru (kemudian) dibuang," kata Cahyo.

Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Nathasya Elisabeth Meisya peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ams)

Hide Ads