Perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara

Perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara

Mahendra Lavidavayastama - detikJogja
Jumat, 18 Agu 2023 18:17 WIB
Keraton Jogja
Perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara. (Foto: Keraton Jogja - dok. website Kraton Jogja)
Jogja -

Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan yang terbesar dalam sejarah Nusantara. Kerajaan itu runtuh setelah adanya Perjanjian Giyanti yang memecah Kerajaan Mataram Islam menjadi beberapa kerajaan.

Perjanjian Giyanti menjadi penanda pecahnya Mataram Islam, awal dari kerajaan ini runtuh dari pertikaian antar keluarga yang disebabkan oleh politik adu domba dari VOC.

Akhir dari runtuhnya Mataram Islam menghasilkan dua kerajaan yang masih eksis hingga saat ini, dua kerajaan itu adalah Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang masing-masing rajanya memiliki gelar tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara

1. Hamengku Buwono

Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta setiap raja dari Kasultanan Jogja memiliki gelar Sri Sultan Hamengku Buwono. Raja Jogja pertama yang memiliki gelar ini adalah Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I, ketika beliau menandatangani Perjanjian Giyanti dan membentuk Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Saat ini, Raja Jogja yang sedang bertakhta adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X sejak tahun 1989 hingga sekarang. Nantinya setiap penerus sultan yang akan naik tahta akan memiliki gelar Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping... Ing Ngayogyakarta Hadiningrat.

ADVERTISEMENT

Namun terdapat perubahan dalam gelar tersebut setelah dikeluarkannya Sabda Raja pada tahun 2015. Berdasar sumber dari jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga karya Umi Suryaningtyas, perubahan tersebut terletak pada gelar 'Buwono' yang berubah menjadi 'Bawono', kemudian dihapusnya gelar 'Khalifatullah', perubahan lain terletak pada gelar 'kaping sedoso' menjadi 'kaping sepuluh'.

Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito melihat koleksi Keraton Jogja didampingi Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (21/6/2023).Sri Sultan Hamengku Buwono X mendampingi Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito melihat koleksi Keraton Jogja, Rabu (21/6/2023). Foto: dok. Istimewa

2. Paku Alam

Dikutip dari laman resmi Kemantren Pakualaman, Paku Alam merupakan gelar bagi raja yang bertakhta di Puro Pakualaman. Raja pertama yang bergelar Paku Alam adalah Pangeran Natakusuma yang menyandang gelar KGPA Paku Alam I sekaligus menjadi pendiri Kadipaten Pakualaman.

Wilayah Pakualaman sendiri merupakan satu dari empat kerajaan selain Kasunanan Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kadipaten Praja Mangkunegaran yang saat masa kolonial berstatus swapraja.

Kanjeng Bandoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo hari ini dilantik menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X, Kamis (7/1/2015). Prosesi Jumeneng Dalem KGPAA X dilakukan di Bangsal Sewatama Puro Pakualaman Yogyakarta.Kanjeng Bandoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo dilantik menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati (KGPAA) Paku Alam X, Kamis (7/1/2015). Prosesi Jumeneng Dalem KGPAA X dilakukan di Bangsal Sewatama Puro Pakualaman Yogyakarta. Foto: Bagus Kurniawan/detikcom

3. Pakubuwono

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Pakubuwono merupakan gelar bagi raja yang bertakhta di Keraton Surakarta Hadiningrat. Saat ini raja yang bertahta adalah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII. Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan kerajaan yang menjadi pecahan dari Mataram Islam selain Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pakubuwono XIII menandatangani MoU pengembangan budaya dengan ISI Solo, Selasa (28/6/2022).Pakubuwono XIII menandatangani MoU pengembangan budaya dengan ISI Solo, Selasa (28/6/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikjateng

4. Mangkunegara

Mengutip dari laman resmi Puro Mangkunegaran, Puro Mangkunegaran merupakan istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan tempat kediaman penguasa. Saat ini raja yang bertakhta bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara X. Beliau mulai bertakhta sejak tahun 2022 hingga saat ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Hamengku Buwono adalah gelar raja Keraton Jogja, Paku Alam adalah gelar di Puro Pakualam, Pakubuwono adalah gelar raja Keraton Surakarta, dan Mangkunegara adalah gelar adipati di Puro Mangkunegaran.

Presiden Joko Widodo (tengah) saat menghadiri Jumenengan Mangkunagoro X di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Pura Mangkunegaran menggelar Jumenengan atau upacara kenaikan takhta GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunagoro X dan mengundang sejumlah tamu undangan diantaranya dari Keraton Kasunanan Solo, Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Pura Pakualaman Yogyakarta. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.Jumenengan Mangkunegara X di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA

Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads