Harga Sembako Jogja Hari Ini 11 Desember 2025: Rawit Merah Mulai Turun!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 11 Desember 2025: Rawit Merah Mulai Turun!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 11 Des 2025 12:46 WIB
Harga Sembako Jogja Hari Ini 11 Desember 2025: Rawit Merah Mulai Turun!
Ilustrasi pedagang cabai rawit merah. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.

Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Kamis (11/12/2025) pukul 11.13 WIB, salah satu bahan pangan yang berubah harga hari ini adalah cabai rawit merah. Usai naik gila-gilaan beberapa waktu terakhir, harganya tampak mulai turun.

Senin (8/12) awal pekan ini, sekilo rawit merah dibanderol Rp 84.500 di pasar-pasar tradisional Kota Jogja. Harga ini menunjukkan kenaikan sebesar 12,29% dibandingkan yang berlaku pada Jumat (5/12) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemarin, Rabu (10/12), rawit merah turun untuk kali pertama sejak terus-menerus naik belakangan ini. Grafik PIHPS mencatat, harganya merosot dari Rp 84.500 menjadi Rp 83.750. Di level nasional, harganya terbilang stabil, hanya bergeser Rp 50 saja.

Hari ini, rawit merah kembali turun. Kali ini jadi Rp 82.500 per kilogram. Rerata nasional juga turun dari Rp 80.800 jadi Rp 77.050. Harga tertinggi ada di Kalimantan Tengah (Rp 113.750), sedangkan terendahnya di Sulawesi Barat (Rp 47.100).

ADVERTISEMENT

Selain rawit merah, telur ayam ras segar juga bergeser harganya. Bukan turun, tetapi naik, terhitung dari Rp 30.750 menjadi Rp 31.000/kilogram.

Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 11 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.

Harga Sembako Jogja 11 Desember 2025 Versi PIHPS

Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 50.000/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 66.250/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 70.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 67.500/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 83.750 menjadi Rp 82.500/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 38.500/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Naik dari Rp 30.750 menjadi Rp 31.000/kg

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1. Produksi (Internal)

Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.

2. Distribusi (Internal)

Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,

3. Sumber Pasokan (Internal)

Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.

4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)

Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.

5. Jumlah Pesaing (Eksternal)

Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 11 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads