Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Sampai Jumat (31/10/2025), laman resmi Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) masih menjalani perawatan alias maintenance. Namun, daftar harga versi Bapanas tetap bisa dicek melalui aplikasi Panell Harga Pangan dari Bapanas.
Dikutip pada pukul 11.18 WIB, data menunjukkan beberapa perubahan harga bahan pangan, seperti cabai rawit merah, tepung terigu kemasan, ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng. Ada yang naik, ada pula yang turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabai rawit merah hari ini turun dari Rp 27.857 menjadi Rp 25.000 per kilogram. Angka tersebut lebih murah kurang lebih 20% dibandingkan harga per 1 Oktober lalu, yakni Rp 31.429. Sebagai informasi, harga tertinggi cabai rawit merah bulan ini adalah Rp 36.429/kg pada 7 Oktober.
Tepung terigu kemasan yang stabil sejak awal Oktober justru naik dalam dua hari terakhir. Kemarin, harganya naik dari Rp 10.875 menjadi Rp 11.250. Hari ini, angkanya kembali meningkat, jadi Rp 11.429 per kilogram.
Ikan kembung di sisi lain turun tipis, dari Rp 37.833 menjadi Rp 37.750/kg. Ikan tongkol justru naik, menjadi Rp 34.500 dari sebelumnya Rp 34.333. Senada, ikan bandeng naik 500 Rupiah, terhitung dari Rp 41.000 menjadi Rp 41.500/kg.
Perlu diingat, data final Bapanas baru tersedia pukul 13.00 WIB sehingga perubahan harga masih dimungkinkan. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Perubahan Harga Sembako Jogja 31 Oktober Versi Bapanas
Berikut perubahan harga sembako Jogja secara lengkap berdasar data Bapanas:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Turun dari Rp 12.913 menjadi Rp 12.891/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 33.250/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 29.429 menjadi Rp 29.000/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 46.857 menjadi Rp 45.000/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 46.857 menjadi Rp 46.250/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 27.857 menjadi Rp 25.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 29.625 menjadi Rp 29.429/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.182 menjadi Rp 17.100/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.182 menjadi Rp 19.100/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.286/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 16.090 menjadi Rp 16.133/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 11.250 menjadi Rp 11.429/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Turun dari Rp 37.833 menjadi Rp 37.750/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.333 menjadi Rp 34.500/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.000 menjadi Rp 41.500/kg
Perubahan Harga Sembako Jogja 31 Oktober Versi PIHPS
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Jumat (31/10/2025) pukul 12.06 WIB, tidak terlihat adanya satu pun bahan pokok di Kota Jogja yang berubah harga. Artinya, harga yang dibanderol masih sama dengan kemarin, Kamis (30/10/2025).
Berikut informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 31 Oktober 2025 versi PIHPS:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 47.750/kg
- Cabai merah keriting: Rp 48.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 27.250/kg
- Cabai rawit merah: Rp 30.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 35.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 29.500/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Jumat, 31 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/aku)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Apa Itu Matel atau Mata Elang? Ini Penjelasan dan Cara Menghadapinya