Harga Sembako Jogja Hari Ini 30 Oktober 2025: Daging Ayam Merosot Lagi!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 30 Oktober 2025: Daging Ayam Merosot Lagi!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 30 Okt 2025 12:59 WIB
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu
Ilustrasi pedagang ayam di pasar. Foto: dok. detikJatim
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.

Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Kamis (30/10/2025) pukul 12.06 WIB, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah kompak ngegas. Sementara itu, daging ayam ras justru semakin turun.

Daging ayam ras yang pada 28 Oktober lalu turun, kembali merosot hari ini. Harganya turun dari Rp 36.250 menjadi Rp 35.750 per kilogram. Begitu juga rata-rata nasional, harga ayam merosot dari Rp 38.150 menjadi Rp 37.950.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, cabai merah keriting naik dari Rp 48.000 menjadi Rp 48.750/kg. Begitu pula cabai rawit hijau, harganya ngegas 1.250 Rupiah, terhitung dari Rp 26.000 menjadi Rp 27.250. Adapun cabai rawit merah naik 1.6%, menjadi Rp 30.250 dari sebelumnya Rp 29.750 sekilo.

Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini dapat detikers simak via poin-poin berikut.

ADVERTISEMENT

Perubahan Harga Sembako Jogja 30 Oktober 2025 Versi PIHPS

Berikut informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 30 Oktober 2025 versi PIHPS:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 47.750/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 48.000 menjadi Rp 48.750/kg
  • Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 26.000 menjadi Rp 27.250/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 29.750 menjadi Rp 30.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Turun dari Rp 36.250 menjadi Rp 35.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 29.500/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.

Perubahan Harga Sembako Jogja 30 Oktober Versi Bapanas

Saat ini, laman panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) masih menjalani proses maintenance. Oleh karena itu, data berikut diambilkan dari Aplikasi Panel Harga Bapanas yang bisa diunduh di smartphone.

Dirujuk pada aplikasi termaksud pada Kamis (30/10/2025) pukul 12.15 WIB, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah kompak naik harga. Tepung terigu juga terlihat mengalami kenaikan, sedangkan telur justru turun.

Berikut perubahan harga sembako Jogja secara lengkap berdasar data Bapanas:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 33.143 menjadi Rp 33.000/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 30.714 menjadi Rp 29.429/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 44.714 menjadi Rp 46.857/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 44.714 menjadi Rp 46.857/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 25.571 menjadi Rp 27.857/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 34.833 menjadi Rp 35.000/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 29.625/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.227 menjadi Rp 17.182/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.182/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 16.090/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.875 menjadi Rp 11.250/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 30 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads