Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan bujet pangan sehari-hari.
Informasi dari PIHPS pada Selasa (14/10/2025) pukul 12.03 WIB, hanya ada satu bahan pangan saja yang turun harga, yakni cabai merah keriting. Harganya tercatat turun dari Rp 56.250 menjadi Rp 55.000 per kilogram.
Sebelum turun hari ini, harga cabai merah keriting sudah merosot kemarin, dari Rp 57.500 menjadi Rp 56.250 per kilogram. Artinya, dalam dua hari pertama awal pekan ketiga Oktober, cabai merah keriting sudah turun 4,35%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai perbandingan, harga rata-rata cabai merah keriting di seluruh Indonesia hari ini adalah Rp 58.400, turun 50 Rupiah dibanding kemarin. Banderol tertinggi berlaku di Riau, yakni Rp 98.400, sedangkan yang terendah di Kalimantan Selatan, yakni Rp 32.500.
Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi PIHPS dapat detikers simak dalam uraian harga sembako Jogja hari ini, 14 Oktober 2025 bawah ini.
Perubahan Harga Sembako Jogja 14 Oktober 2025 Versi PIHPS
Sebagai catatan, data sembako Jogja PIHPS diambil dengan menghitung rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Kranggan. Berikut informasi lengkap perubahan harganya:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 56.250/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 56.250 menjadi Rp 55.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 28.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp 33.000/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 36.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 30.750/kg
Perubahan Harga Sembako Jogja 14 Oktober Versi Bapanas
Data Panel Harga Bapanas pada Selasa (13/10/2025) pukul 12.10 WIB menunjukkan beberapa bahan pangan yang berubah harga. Sebut saja cabai merah besar, cabai rawit merah, dan daging ayam ras.
Cabai merah besar turun dari Rp 49.286 menjadi Rp 47.857, melanjutkan tren penurunan harga yang dimulai sejak 12 Oktober lalu. Dengan penurunan ini, harga cabai merah besar hari ini jadi lebih rendah ketimbang 1 Oktober, ketika satu kilogramnya dibanderol Rp 48.286.
Berbeda dengan cabai merah besar, cabai merah keriting justru naik, dari Rp 31.429 menjadi Rp 32.143 per kilogram. Sebagai catatan, sejak awal Oktober, harga cabai rawit merah tampak cukup stabil, berada di kisaran 31-32 ribu per kilogram.
Daging ayam ras di sisi lain mengalami penurunan harga menjadi Rp 35.833 per kilogram dari Rp 36.667. Informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 14 Oktober 2025 menurut Bapanas adalah:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.913/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Rp 34.000/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 52.143 menjadi Rp 52.857/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 49.286 menjadi Rp 47.857/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 31.429 menjadi Rp 32.143/kg
- Daging sapi murni: Turun dari Rp 131.333 menjadi Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari 36.667 menjadi Rp 35.833/kg
- Telur ayam ras: Rp 31.000/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.045 menjadi Rp 17.091/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 16.090 menjadi Rp 16.120/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.000 menjadi Rp 40.500/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Selasa, 14 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Tagar #PatrickOut Meledak, Media Belanda Pertanyakan Nasib Kluivert di Timnas
Mahar Cek Rp 3 M Belum Bisa Cair, Mbah Tarman Ungkap Alasannya
Berhenti di Lampu Merah, Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Pakai Patwal