Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.
Hari ini, cabai rawit hijau tercatat turun harga di pasar-pasar tradisional Jogja setelah sekian lama stabil. Selain rawit hijau, bawang merah-putih dan cabai merah besar juga tampak mengalami perubahan harga.
Informasi lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja 26 September 2025 dapat disimak via poin-poin berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 26 September 2025 Versi PIHPS
Informasi dari PIHPS per Jumat (26/9/2025) pukul 11.23 WIB hanya menyorot perubahan satu bahan pangan saja, yakni cabai rawit hijau. Ini adalah kali pertama rawit hijau berubah harga setelah stabil beberapa saat.
Grafik PIHPS menunjukkan harga cabai rawit hijau yang turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 33.750 per kilogram. Penurunan ini disebabkan turunnya harga kiloan cabai rawit hijau di Pasar Kranggan, dari Rp 40.000 menjadi Rp 37.500.
Hal ini pada gilirannya memengaruhi rerata harga cabai rawit hijau versi PIHPS. Mengingat, PIHPS memakai data rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan.
Adapun di tingkat nasional, satu kilogram cabai rawit hijau dibanderol Rp 44.050, naik 400 dibanding kemarin yang ada di level Rp 43.650. Dari tataran provinsi, harga termahal cabai rawit hijau ada di Maluku Utara (Rp 80.000), sedangkan termurahnya di Jawa Timur (Rp 20.750).
Rincian perubahan harga sembako Jogja hari ini bisa disimak via poin-poin berikut:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 38.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 46.250/kg
- Cabai merah keriting: Rp 55.000/kg
- Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 33.750/kg
- Cabai rawit merah: Rp 33.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 38.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 26 September 2025 Versi Bapanas
Data Panel Harga Bapanas pada Jumat (26/9/2025) pukul 11.30 WIB menunjukkan perubahan beberapa harga bahan pangan. Namun, yang paling menonjol adalah cabai merah besar.
Kemarin naik dari Rp 43.571 ke Rp 45.000/kg, komoditas pertanian satu ini kembali mengalami lonjakan. Angkanya naik hampir 3 ribu Rupiah hari ini, terhitung dari Rp 45.000 menjadi Rp 47.857 per kilogram.
Selain cabai merah besar, ada juga bawang putih yang naik dari Rp 30.857 ke Rp 31.571 dan bawang merah yang turun dari Rp 32.286 ke Rp 31.571/kg.
Di bawah ini daftar perubahan harga bahan pangan Jogja menurut versi Bapanas:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Naik dari Rp 12.913 menjadi Rp 12.917/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 32.286 menjadi Rp 31.571/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.857 menjadi Rp 31.571/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 52.143 menjadi Rp 53.571/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 47.857/kg
- Cabai rawit merah: Rp 34.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 37.667 menjadi Rp 37.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.063 menjadi Rp 27.938/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.000 menjadi Rp 17.045/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.091 menjadi Rp 19.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.690/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Jumat, 26 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/apl)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan