Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.
Hari ini, pergerakan harga sembako dan bahan pangan secara umum di Jogja tak begitu signifikan. Di antara bahan yang perubahannya perlu mendapat atensi adalah cabai merah besar dan cabai rawit merah. Ada juga ikan kembung yang pelan-pelan merangkak naik harganya.
Informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja hari ini 25 September 2025 dapat disimak via poin-poin berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 25 September 2025 Versi Bapanas
Data Panel Harga Bapanas pada Kamis (25/9/2025) pukul 12.06 WIB menunjukkan sebagian besar bahan pangan relatif stabil. Perubahan harga yang terjadi juga tak signifikan, tidak sampai seribu rupiah.
Di sisi lain, ada juga bahan pokok yang naik atau turun cukup signifikan. Pertama, cabai merah besar naik kurang lebih 1.500 rupiah, terhitung dari Rp 43.571 menjadi Rp 45.000 sekilo. Ini adalah harga termahal cabai merah besar sejak September 2025 dimulai.
Kedua, cabai rawit merah tercatat turun harga, dari Rp 35.000 menjadi Rp 34.000 per kilogram. Sempat jeblok di awal bulan ke level Rp 21.000-an sekilo, cabai rawit merah mulai merangkak naik. Angka tertingginya terjadi pada 21-22 September, menyentuh Rp 38 ribuan sekilo.
Namun, setelah mencapai pucuk tertinggi, tren harganya justru mengalami penurunan. Pada 23 September, harganya turun ke Rp 36.714/kg. Kemudian, 24 September 2025 turun lagi jadi Rp 35.000, dan terakhir, hari ini turun ke Rp 34.000/kg.
Ikan kembung sejatinya tidak mengalami perubahan harga signifikan. Namun, selama 3 hari terakhir, angkanya terlihat perlahan-lahan naik.
Pada 23 September, satu kilogram ikan kembung dibanderol Rp 37.667. Keesokannya, harganya naik lagi jadi Rp 37.750. Hari ini, tren itu masih berlanjut dengan harga ikan kembung yang naik ke level Rp 37.833/kg.
Di bawah ini daftar perubahan harga bahan pangan Jogja menurut versi Bapanas:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.913/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 32.429 menjadi Rp 32.286/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 30.857/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 51.857 menjadi Rp 52.143/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 43.571 menjadi Rp 45.000/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 34.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 37.500 menjadi Rp 37.667/kg
- Telur ayam ras: Rp 28.063/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.045 menjadi Rp 17.000/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 19.000 menjadi Rp 19.091/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.083 menjadi Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.690/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 37.750 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.167 menjadi Rp 41.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 25 September 2025 Versi PIHPS
Informasi dari PIHPS per Kamis (25/9/2025) pukul 12.02 WIB tidak memperlihatkan adanya satu pun bahan pangan yang naik atau turun harga. Dengan demikian, harga di pasar-pasar tradisional Jogja masih sama dengan kemarin.
Rincian perubahan harga sembako Jogja hari ini yang datanya diambil dari rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan bisa disimak via poin-poin berikut:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 38.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 46.250/kg
- Cabai merah keriting: Rp 55.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 35.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp 33.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 38.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 25 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?
Cara Membuat Kue Kontol Kejepit yang Rasanya Manis, Cocok untuk Pendamping Kopi