Harga Cabai di Kulon Progo Tembus Rp 60 Ribu, Bakul Sambat-Petani Gigit Jari

Harga Cabai di Kulon Progo Tembus Rp 60 Ribu, Bakul Sambat-Petani Gigit Jari

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 16 Sep 2025 12:58 WIB
Cabai merah di Kulon Progo tembus Rp 60 ribu per kg pada Selasa (16/9/2025).
Cabai merah di Kulon Progo tembus Rp 60 ribu per kg pada Selasa (16/9/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Komoditas cabai di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami lonjakan harga sejak beberapa hari terakhir imbas gagal panen. Kenaikannya cukup drastis, bahkan untuk cabai merah tembus di angka Rp 60 ribu/kilogram.

Kenaikan harga cabai ini terjadi di sejumlah pasar tradisional, salah satunya Pasar Bendungan, Wates, Kulon Progo. Untuk cabai merah naik Rp 10 ribu jadi Rp 60 ribu/kilogram, sedangkan cabai rawit juga mengalami kenaikan Rp 10 ribu per kilonya.

"Cabai yang merah sekarang Rp 60 ribu/kilogram, dari awalnya Rp 50 ribu/kilogram. Sementara yang rawit merah Rp30 ribu/kilogram sekarang Rp 40 ribu/kilogram," ucap salah satu pedagang, Jumiati, saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumiati menerangkan kenaikan terjadi pascahujan mengguyur wilayah Kulon Progo hingga menyebabkan banyak lahan pertanian cabai gagal panen.

ADVERTISEMENT

"Iya karena efek cuaca jadinya gagal panen. Akibatnya stok menipis sehingga harga naik," terangnya.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Wiwik. Dia menyebut dampak hujan mengakibatkan gagal panen dan membuat stok cabai di pasaran jadi menipis.

"Cabai dan beberapa sayuran memang naik ini mas. Faktornya ya karena stoknya kurang, efek hujan kemarin," ucapnya.

Kondisi ini menyebabkan minat masyarakat untuk membeli cabai jadi berkurang. Wiwik menyebut penjualan cabai di lapaknya anjlok hingga lebih dari 50 persen.

"Wah ini sangat berpengaruh ya, penjualan jadi kurang laku, sekarang sepi banget. Turunnya bisa sampai 50 persen lebih," ungkapnya.

Rekan Wiwik, Binti Ngulwiah, juga mengeluhkan hal yang sama. Lapak jualan Binti kini sepi dengan turunnya penjualan hingga 50 persen.

"Ya ini jadinya panen kurang, akhirnya pedagang susah nyari stoknya. Sehingga pasaran juga jadi sepi mas, turunnya bisa 50 persen," ucapnya.

Petani Gigit Jari di Tengah Harga Tinggi

Salah satu petani cabai di Bulak Cangkring, Wates, Kulon Progo, Gito, membenarkan banyak petani yang mengalami gagal panen, termasuk dirinya. Hal ini terjadi karena efek hujan yang mengguyur Kulon Progo, sejak beberapa hari terakhir.

"Iya ini. Karena dari beberapa hari kemarin kena hujan akibatnya lahan kami terendam yang berakibat gagal panen," ucap Gito.

Gito mengatakan kegagalan ini membuat dirinya terpukul karena bertepatan dengan harga jual cabai yang cukup tinggi. Disebutkannya harga jual cabai sekarang tembus sampai Rp 60 ribu/kilogram.

"Padahal sekarang harganya sedang bagus banget sampai Rp60 ribuan. Namun dengan kondisi saat ini, kami hanya bisa jual di harga Rp 10 ribu karena banyak yang rusak," terangnya.

Petani lain, Kadiran, juga menyatakan rugi bandar akibat gagalnya panen cabai ini. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

"Ya jelas rugi banyak ini, puluhan juta ada," ucapnya.

Menurut Kadiran, jika kondisi cuaca baik maka lahan cabai dapat dipanen setidaknya sampai Desember 2025 mendatang. Namun dengan kondisi lahan yang sudah rusak, walhasil petani hanya bisa gigit jari.

"Kalau nggak ada kaya gini, ya sampai Desember masih bisa dipanen. Sekarang sudah rusak," ujarnya.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads