Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?
Dilihat dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat, (5/9/2025) pukul 12.32 WIB, ada banyak bahan pangan yang berubah harga hari ini. Di antaranya ada bawang putih, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan ikan tongkol.
Salah satu yang tercatat mengalami perubahan signifikan adalah cabai merah besar. Usai kemarin dibanderol Rp 32.857, hari ini, satu kilogram cabai merah besar dipatok Rp 34.286. Angka tersebut adalah yang tertinggi sejak September 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan cabai merah besar, cabai rawit merah juga tampak ngegas. Data menunjukkan, komoditas yang kemarin dihargai Rp 24.857 sekilo, hari ini dibanderol Rp 27.714.
Selama 2 minggu terakhir, terhitung sejak akhir Agustus, harga hari ini merupakan yang tertinggi. Pasalnya, harga cabai rawit merah sempat jeblok ke level 21 ribuan per kilo.
Sementara itu, data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI), tidak menunjukkan satu pun bahan pokok yang naik maupun turun. Artinya, harga di pasaran tetap sama dengan kemarin, Kamis (4/9/2025).
Informasi lebih lanjut update sembako Jogja per 5 September 2025 dapat disimak melalui uraian berikut.
Daftar Harga Sembako Jogja 5 September 2025 Versi Bapanas
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Turun dari Rp 12.838 menjadi Rp 12.833/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 33.429 menjadi Rp 32.714/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 30.125 menjadi Rp 29.857/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 35.857 menjadi Rp 36.857/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 32.857 menjadi Rp 34.286/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 24.857 menjadi Rp 27.714/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 34.167 menjadi Rp 34.000/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 26.313 menjadi Rp 26.438/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.182 menjadi Rp 17.050/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.909 menjadi Rp 18.600/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.083/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 15.611 menjadi Rp 15.589/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.889 menjadi Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.333 menjadi Rp 34.500/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.000 menjadi Rp 41.167/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 5 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 38.750/kg
- Cabai merah keriting: Rp 37.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit merah: Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 34.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dikutip dari skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Jumat, 5 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan