Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?
Dikutip dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI) pada Kamis (4/9/2025) pukul 12.06 WIB, dua jenis cabai terlihat naik, yakni cabai merah besar dan cabai merah keriting.
Cabai merah besar naik dari Rp 37.500 menjadi Rp 38.750 per kilogram, artinya, sekitar 3,33%. Angka ini didapat dari hitungan rata-rata harga di Pasar Beringharjo (Rp 35.000) dan Kranggan (Rp 42.500).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabai merah keriting naik lebih ekstrem. Bila kemarin dibanderol Rp 34.250/kg, hari ini, satu kilogram cabai merah keriting dipatok Rp 37.000. Grafik PIHPS menunjukkan, kenaikan hari ini adalah yang kedua dalam sepekan terakhir.
Informasi lebih lanjut update sembako Jogja per 4 September 2025 dapat disimak melalui uraian berikut.
Daftar Harga Sembako Jogja 4 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 37.500 menjadi Rp 38.750/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 34.250 menjadi Rp 37.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit merah: Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 34.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 4 September 2025 Versi Bapanas
Dilihat dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (4/9/2025) pukul 11.59 WIB, bawang merah turun dari Rp 35.857 menjadi Rp 33.429 per kilogram. Senada dengan bawang merah, bawang putih juga turun kendati tak terlalu signifikan, yakni dari Rp 30.286 jadi Rp 30.125/kg.
Komoditas cabai yang terkenal fluktuatif pun berubah harga hari ini. Sebut saja cabai merah keriting yang naik jadi Rp 35.857 dari sebelumnya Rp 34.714 sekilo. Begitu pula cabai merah besar, naik dari Rp 32.143 menjadi Rp 32.857.
Jenis cabai ketiga, rawit merah, terlihat melonjak jelang akhir pekan minggu pertama September 2025. Harganya naik 3.000 rupiah lebih dalam sehari, terhitung menjadi Rp 24.857 dari kemarin Rp 21.000 per kilogram.
Selain bawang dan cabai, telur ayam, gula konsumsi, minyak goreng kemasan, minyakita, dan tepung terigu kemasan juga berubah. Rinciannya dapat dilihat melalui poin-poin berikut:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.838/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 35.857 menjadi Rp 33.429/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 30.286 menjadi Rp 30.125/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 34.714 menjadi Rp 35.857/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 32.143 menjadi Rp 32.857/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 21.000 menjadi Rp 24.857/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 34.167/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.000 menjadi Rp 26.313/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.136 menjadi Rp 17.182/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.818 menjadi Rp 18.909/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 15.700 menjadi Rp 15.611/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 11.750 menjadi Rp 10.889/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dikutip dari publikasi skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 4 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/alg)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan