Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat teratas dalam persentase hunian layak dan terjangkau se-Pulau Jawa selama tujuh tahun beruntun dari 2017-2024 versi Badan Pusat Statistik (BPS). Lalu, berapa kisaran harga rumah di lima kabupaten/kota di DIY?
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) DIY, Ir. Ngatijan Suryo Sutiarso, mengungkapkan harga rumah tertinggi berada di Kabupaten Sleman dan Kota Jogja. Dia lalu mencontohkan harga rumah di kawasan Sleman dan Jogja mulai dari Rp 600 juta untuk luas tanah kurang dari 100 meter persegi.
"Untuk di Jogja sama Sleman ini memang harganya setara lah, hampir sama. Untuk satu lantai itu sekitar Rp 600-700 juta. Untuk luas tanahnya 90 (meter persegi)," ujar Ngatijan saat dihubungi detikJogja, Rabu (13/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Jogja bisa lebih kecil tanahnya, cuma kalau di Sleman memang ada batasan. Bisa tanahnya itu 95 ke atas. Itu yang pertama, terus kalau yang dua lantai, di Sleman itu kalau dua lantai itu Rp 1,1-1,2 miliar," terangnya.
Adapun di Kabupaten Bantul harga rumah sekitar Rp 300-500 juta satu lantai. Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo sendiri paling terjangkau dari tiga Kabupaten/Kota di DIY.
"Di Bantul ini memang rata-rata di harga Rp300-Rp500an (juta) satu lantai," kata Ngatijan.
"Di Gunungkidul dan Kulon Progo itu sebenarnya banyak rumah subsidi. Di rumah subsidi, rumah yang harganya Rp 166 juta untuk di wilayah DIY," lanjutnya.
Ngatijan melanjutkan, selain ada rumah subsidi, rencananya di Gunungkidul dan Kulon Progo juga bakal dibangun rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR. Untuk harganya tiga kali lebih tinggi dibanding rumah subsidi.
"Cuma sebenarnya bisa istilahnya dimaksimalkan, ada namanya rumah MBR, rumah masyarakat penghasilan rendah. Itu harganya tiga kali rumah subsidi," jelasnya.
Ngatijan mengungkapkan alasan terkait rencana pembangunan rumah MBR. Salah satunya karena beberapa fasilitas umum sudah dibangun di Gunungkidul dan Kulon Progo.
"Karena apa? Karena nanti yang pertama nanti ada selesainya. di Gunungkidul ada JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan), dan kalau di Kulon Progo kan ada bandara. Nah nanti berkembangnya waktu pasti nanti segera akan tumbuh di dua kabupaten itu," kata Ngatijan.
Sebagai informasi, BPS DIY merilis Data Strategis Statistik Sosial DIY 2024 yang terbit pada Juli 2025. Persentase hunian layak dan terjangkau di DIY mencapai 86,68 persen pada tahun 2024.
Angka tersebut unggul dari Jawa Timur di posisi kedua dengan 73,4 persen dan Jawa Tengah di urutan ketiga dengan 71,76 persen. Kemudian, di posisi keempat ada Banten (64,94 persen), Jawa Barat (56,25 persen), dan DKI Jakarta (39 persen) di posisi terakhir.
(apl/ams)
Komentar Terbanyak
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar