Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 20 Juli 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Dengan begitu, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari terakhir pekan ketiga Juli 2025, bawang merah mengalami penurunan harga. Jadi berapa sekilonya? Temukan informasi lengkap harga sembako Jogja 20 Juli 2025 berdasar data Bapanas via uraian berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 20 Juli 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 20 Juli 2025 pukul 11.39 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Turun dari Rp 14.400 menjadi Rp 14.355/kg
- Beras medium: Rp 12.500/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 41.000 menjadi Rp 40.714/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 32.000/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 31.714 menjadi Rp 30.571/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 31.857 menjadi Rp 33.571/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 35.714 menjadi Rp 35.429/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 31.667 menjadi Rp 31.333/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.688 menjadi Rp 28.125/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.455/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.364 menjadi Rp 18.455/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 16.429 menjadi Rp 16.714/liter
- Minyakita: Rp 15.790/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Turun dari Rp 38.000 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.500/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.167 menjadi Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 19-20 Juli 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Data Bapanas menunjukkan, harga bawang merah hari ini turun tipis dari Rp 41.000 menjadi Rp 40.714 per kilogram. Padahal, baru pada Jumat (18/7/2025) kemarin, harganya melesat naik dari Rp 39.429 menjadi Rp 41.000.
Sejak awal Juli, harga bawang merah terbilang stabil. Komoditas pertanian satu ini memulai Juli dengan harga Rp 39.000 per kilogram. Angkanya kemudian naik memasuki level Rp 40 ribuan mulai 2 Juli 2025.
Dari 2 Juli, harga bawang merah terus stabil di kisaran 40-41 ribu rupiah. Baru pada 16 Juli, harganya sempat anjlok ke Rp 38.429. Tak lama, harganya kembali naik ke kisaran 40 ribuan sekilo. Adapun harga tertingginya, berlaku pada 13 Juli 2025, yakni Rp 42.875.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 20 Juli 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan