Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 5 Juli 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, dua jenis bawang tercatat naik harga, sedangkan telur ayam justru turun. Temukan informasi lengkap harga sembako Jogja 5 Juli 2025 berdasar data Bapanas via uraian berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 5 Juli 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Sabtu, 5 Juli 2025 pukul 11.55 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 40.875 menjadi Rp 41.143/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 31.750 menjadi Rp 32.000/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 32.571 menjadi Rp 33.000/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 31.429 menjadi Rp 32.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 60.857 menjadi Rp 60.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 32.600/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.150 menjadi Rp 26.643/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.625 menjadi Rp 17.667/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 18.444/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 16.714 menjadi Rp 17.000/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 15.775 menjadi Rp 15.800/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.900 menjadi Rp 11.857/kg
- Garam konsumsi: Turun dari Rp 11.700 menjadi Rp 11.571/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 38.000 menjadi Rp 38.750/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.500 menjadi Rp 35.000/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.333 menjadi Rp 40.750/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 4-5 Juli 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Bawang merah dan putih sama-sama tidak stabil sejak Juli 2025 dimulai. Bawang merah mulai dengan harga Rp 39.000. Angka ini kemudian sempat naik ke level tertingginya, Rp 41.500 pada 2 Juni. Namun, kembali turun dan terakhir bertengger di harga Rp 41.143 sekilo.
Begitu pula bawang putih. Pada 1 Juli, satu kilogram bawang putih dipatok Rp 31.500. Nominal ini kemudian sempat naik menjadi Rp 32.250 pada 2 Juni sebelum kemudian turun berurutan dua hari selanjutnya. Baru hari ini, Sabtu (5/7/2025), harganya naik lagi.
Setelah stabil di level 27 ribuan sekilo sejak awal Juli 2025, harga telur ayam ras turun hari ini. Namun, penurunan yang dialaminya tidak signifikan, yakni hanya kurang lebih Rp 300 saja, terhitung dari Rp 27.150 menjadi Rp 26.813/kg.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Sabtu, 5 Juli 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong