Sejumlah Sales Promotion Girl (SPG) direkrut seorang pengusaha sapi untuk mendongkrak penjualan sapi kurban di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Begini cerita para SPG tersebut.
SPG sapi, begitulah sebutan bagi SPG di tempat usaha jual beli sapi UD Mulyo Slamet milik Olan Suparlan di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Tak seperti SPG lain yang berjualan produk seperti makanan atau jasa, SPG ini memang khusus membantu penjualan sapi khususnya sapi kurban dalam rangka Idul Adha.
Ada tiga SPG yang jadi motor penjualan sapi di UD Mulyo Slamet. Mereka berasal dari luar Kulon Progo, bernama Ika, Ica dan Fia. Ketiganya memang bekerja sebagai SPG freelance yang kebetulan direkrut secara khusus oleh UD Mulyo Slamet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita ini SPG freelance ya. Jadi kita pernah di brand atau produk apapun. Nah kebetulan kita ditawari nih jadi SPG sapi, ini jadi tantangan buat kita," ujar Ika saat ditemui wartawan di UD Mulyo Slamet, Sentolo, Sabtu (10/5/2025).
Ika mengatakan sebagai SPG dirinya dituntut untuk selalu profesional dalam menjalankan ketugasannya. Termasuk saat harus membantu penjualan sapi, yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya.
Meski begitu, Ika mengaku sangat menyukai kegiatan ini karena dapat bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Menurut Ika, tidak ada bedanya antara SPG sapi dengan produk lain. Sistem kerjanya sama-sama membantu penjualan. Hanya memang untuk SPG sapi punya tantangan tersendiri, di mana harus bisa kuat menahan aroma kandang sapi yang terkadang kurang sedap.
"Sukanya tuh kita bisa berbaur sama orang-orang, terus tahu jenis-jenis sapi, tahu kebutuhannya mereka apa. Kalau dukanya selama ini belum ada sih," ucapnya.
"Untuk soal itu (suasana kandang) tidak ada masalah sih, karena kita juga sudah biasa masuk keluar pasar hewan, jadi nggak papa," imbuhnya.
Hal senada disampaikan oleh Ica. Baginya SPG sapi tetap sama dengan SPG lain. Diapun menganggap hal ini sebagai pengalaman baru yang mengesankan.
"Happy aja, karena kita kan basic-nya jadi SPG. Kita udah terbiasa jual-jual produk. Ada penawaran untuk jadi SPG event, terus ini ada penawaran jadi SPG sapi, ya udah kita ikutin aja, pengalaman baru juga sih," ujarnya.
Ica mengatakan sebelum terjun ke lapangan, dia dan dua temannya sudah terlebih dulu mendapat pembekalan dari pemilik UD Mulyo Slamet. Walhasil, komunikasi dengan calon pembeli dapat berjalan lancar hingga berbuah transaksi yang jadi pemasukan juga buat mereka.
"Untuk belajarnya kita sudah dikasih materi dulu sama yang punya. Karena ada beberapa macam sapi yang ada di sini. Alhamdulillah lancar. Karena kita udah sering berinteraksi sama beliau-beliau juga. Kita sudah sering berinteraksi di pasar-pasar hewan. Kadang kalau ada event misalnya rokok atau produk lain kaya gitu sudah terbiasa ketemu dengan beliau-beliau," ungkapnya.
![]() |
Pun demikian dengan Fia yang menyebut jika SPG sapi merupakan hal baru dan jadi tantangan tersendiri baginya. "Awalnya sih cuma diajak mas, karena kan saya sama temen-temen udah biasa jadi SPG freelance gitu. Kebetulan ditawarin untuk jadi SPG sapi. Menurut saya jadi kaya tantangan baru ya, biasanya jualan produk ini jualan sapi. Jadi kita maju aja gitu," ujarnya.
Bagaimana tanggapan pemilik? Bisa dibaca di halaman berikut:
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan