Cerita SPG Hewan Kurban di Kulon Progo: Biasanya Jualan Produk Ini Jualan Sapi

Cerita SPG Hewan Kurban di Kulon Progo: Biasanya Jualan Produk Ini Jualan Sapi

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Minggu, 11 Mei 2025 07:05 WIB
Suasana jual beli sapi kurban di UD Mulyo Slamet di Sentolo, Kulon Progo, Sabtu (10/5/2025). Pemilik merekrut SPG untuk membantu penjualan jelang Idul Adha.
Suasana jual beli sapi kurban di UD Mulyo Slamet di Sentolo, Kulon Progo, Sabtu (10/5/2025). Pemilik merekrut SPG untuk membantu penjualan jelang Idul Adha. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Sejumlah Sales Promotion Girl (SPG) direkrut seorang pengusaha sapi untuk mendongkrak penjualan sapi kurban di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Begini cerita para SPG tersebut.

SPG sapi, begitulah sebutan bagi SPG di tempat usaha jual beli sapi UD Mulyo Slamet milik Olan Suparlan di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo. Tak seperti SPG lain yang berjualan produk seperti makanan atau jasa, SPG ini memang khusus membantu penjualan sapi khususnya sapi kurban dalam rangka Idul Adha.

Ada tiga SPG yang jadi motor penjualan sapi di UD Mulyo Slamet. Mereka berasal dari luar Kulon Progo, bernama Ika, Ica dan Fia. Ketiganya memang bekerja sebagai SPG freelance yang kebetulan direkrut secara khusus oleh UD Mulyo Slamet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita ini SPG freelance ya. Jadi kita pernah di brand atau produk apapun. Nah kebetulan kita ditawari nih jadi SPG sapi, ini jadi tantangan buat kita," ujar Ika saat ditemui wartawan di UD Mulyo Slamet, Sentolo, Sabtu (10/5/2025).

Ika mengatakan sebagai SPG dirinya dituntut untuk selalu profesional dalam menjalankan ketugasannya. Termasuk saat harus membantu penjualan sapi, yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Ika mengaku sangat menyukai kegiatan ini karena dapat bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Menurut Ika, tidak ada bedanya antara SPG sapi dengan produk lain. Sistem kerjanya sama-sama membantu penjualan. Hanya memang untuk SPG sapi punya tantangan tersendiri, di mana harus bisa kuat menahan aroma kandang sapi yang terkadang kurang sedap.

"Sukanya tuh kita bisa berbaur sama orang-orang, terus tahu jenis-jenis sapi, tahu kebutuhannya mereka apa. Kalau dukanya selama ini belum ada sih," ucapnya.

"Untuk soal itu (suasana kandang) tidak ada masalah sih, karena kita juga sudah biasa masuk keluar pasar hewan, jadi nggak papa," imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh Ica. Baginya SPG sapi tetap sama dengan SPG lain. Diapun menganggap hal ini sebagai pengalaman baru yang mengesankan.

"Happy aja, karena kita kan basic-nya jadi SPG. Kita udah terbiasa jual-jual produk. Ada penawaran untuk jadi SPG event, terus ini ada penawaran jadi SPG sapi, ya udah kita ikutin aja, pengalaman baru juga sih," ujarnya.

Ica mengatakan sebelum terjun ke lapangan, dia dan dua temannya sudah terlebih dulu mendapat pembekalan dari pemilik UD Mulyo Slamet. Walhasil, komunikasi dengan calon pembeli dapat berjalan lancar hingga berbuah transaksi yang jadi pemasukan juga buat mereka.

"Untuk belajarnya kita sudah dikasih materi dulu sama yang punya. Karena ada beberapa macam sapi yang ada di sini. Alhamdulillah lancar. Karena kita udah sering berinteraksi sama beliau-beliau juga. Kita sudah sering berinteraksi di pasar-pasar hewan. Kadang kalau ada event misalnya rokok atau produk lain kaya gitu sudah terbiasa ketemu dengan beliau-beliau," ungkapnya.

Suasana jual beli sapi kurban di UD Mulyo Slamet di Sentolo, Kulon Progo, Sabtu (10/5/2025). Pemilik merekrut SPG untuk membantu penjualan jelang Idul Adha.Suasana jual beli sapi kurban di UD Mulyo Slamet di Sentolo, Kulon Progo, Sabtu (10/5/2025). Pemilik merekrut SPG untuk membantu penjualan jelang Idul Adha. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Pun demikian dengan Fia yang menyebut jika SPG sapi merupakan hal baru dan jadi tantangan tersendiri baginya. "Awalnya sih cuma diajak mas, karena kan saya sama temen-temen udah biasa jadi SPG freelance gitu. Kebetulan ditawarin untuk jadi SPG sapi. Menurut saya jadi kaya tantangan baru ya, biasanya jualan produk ini jualan sapi. Jadi kita maju aja gitu," ujarnya.

Bagaimana tanggapan pemilik? Bisa dibaca di halaman berikut:

Sementara itu pemilik UD Mulyo Slamet, Olan Suparlan tak menampik jika trik marketing ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak penjualan sapi jelang Idul Adha mendatang.

"Ya, ini (perekrutan SPG) untuk mendukung peningkatan penjualan di tempat kami," ucap Olan.

Tak hanya sekadar pemanis semata, para SPG rekrutan Olan memang benar-benar bertugas untuk membantu penjualan sapi. Mereka dibekali buku daftar harga serta pelatihan tentang jenis dan spesifikasi sapi untuk disampaikan kepada calon pembeli di UD Mulyo Slamet.

"Para SPG ini sudah kami jelaskan terkait dengan jenis-jenis sapi, kualitas daging, pertimbangan hidupnya berapa, kemudian presentasi daging bersih ada berapa, itu sudah kami jelaskan semua. Sehingga SPG ini akan memberikan layanan Informasi yang lengkap kepada semua pembeli," ujarnya.

Olan menyebut trik ini cukup ampuh untuk menarik minat pembeli berbelanja sapi di UD Mulyo Slamet. Menurutnya SPG punya kemampuan komunikasi yang lebih baik, sehingga membuat konsumen nyaman dan akhirnya memutuskan membeli sapi.

"Komentar dari pembeli dengan adanya layanan SPG ini semakin menarik, semakin bagus dan tentunya bisa memberikan pelayanan yang baik, yang ramah, dan membuat para pembeli itu semakin senang. Karena dengan gurauan dengan candaan, yang sangat ramah ini bisa mendekatkan hati antara kami dengan pembeli," jelasnya.

Jumlah sapi di UD Mulyo Slamet sendiri tergolong cukup banyak, yakni mencapai 200-an ekor. Jenisnya bervariasi mulai dari Jawa PO, Limosin, Bali hingga Deres atau Sapi Madura, yang per ekornya dijual di kisaran harga Rp20-35 juta.

"Total yang disiapkan tahun ini sebanyak 200 ekor, dan sampai hari ini permintaannya alhamdulillah semakin meningkat. Sudah laku antara 40 sampai 50 ekor. Ke depannya Insyallah dengan kondisi sapi yang sehat semoga ada peningkatan penjualan di tempat usaha kami," ujarnya.


Hide Ads