Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 4 Mei 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah ada perubahan harga untuk bahan-bahan pokok hari ini di Jogja? Telaah informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 4 Mei 2025 berdasar data Bapanas berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 4 Mei 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 4 Mei 2025 pukul 11.31 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Turun dari Rp 14.027 menjadi Rp 14.000/kg
- Beras medium: Turun dari Rp 12.991 menjadi Rp 12.933/kg
- Beras SPHP: Turun dari Rp 12.400 menjadi Rp 12.385/kg
- Kedelai biji kering (impor): Turun dari Rp 9.915 menjadi Rp 9.894/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 36.762 menjadi Rp 37.376/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 39.476 menjadi Rp 39.438/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 40.917 menjadi Rp 40.857/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 40.077 menjadi Rp 40.500/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 39.611 menjadi Rp 40.143/kg
- Daging sapi murni: Turun dari Rp 134.500 menjadi Rp 132.083/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 29.500 menjadi Rp 29.714/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.833 menjadi Rp 28.059/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.883 menjadi Rp 17.868/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.261 menjadi Rp 19.158/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.388 menjadi Rp 17.554/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 16.214 menjadi Rp 16.185/liter
- Tepung terigu curah: Naik dari Rp 8.737 menjadi Rp 8.767/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 11.075 menjadi Rp 11.125/kg
- Garam konsumsi: Naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 12.188/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 38.692 menjadi Rp 39.100/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 33.682 menjadi Rp 33.800/kg
- Ikan bandeng: Naik dari Rp 37.417 menjadi Rp 37.800/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 3-4 Mei 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Hari ini, daging sapi kembali turun harga setelah kemarin sempat naik. Sejak awal Mei 2025, daging sapi terpantau tidak stabil. Pada 1 Mei, harganya ada di angka Rp 133.294. Esoknya, harga daging sapi turun menjadi Rp 132.941 sebelum kemudian naik ke Rp 134.500.
Terakhir, hari ini, daging sapi turun lagi ke level Rp 132.083. Berlainan dengan daging sapi, daging ayam ras justru perlahan-lahan tampak naik. Pada 1 Mei lalu, harganya masih ada di angka Rp 28.929/kg.
Harga ini kemudian sempat turun sedikit pada 2 Mei, lalu naik menembus 29 ribu rupiah pada 3 Mei, tepatnya Rp 29.500. Kemudian, pada hari ini, daging ayam ras naik lagi, kurang lebih 200 rupiah, menjadi Rp 29.714 per kilogram.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 4 Mei 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana