Harga Sembako Jogja Hari Ini 11 Maret 2025: Cabai Rawit Merah Turun Lagi

Harga Sembako Jogja Hari Ini 11 Maret 2025: Cabai Rawit Merah Turun Lagi

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 11 Mar 2025 12:35 WIB
Pedagang melayani pembeli cabai rawit di  Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Harga cabai rawit di pasar tersebut mengalami kenaikan dari Rp95.000-an per kilogram menjadi sekitar Rp100.000 per kilogram karena pasokan yang menurun akibat cuaca buruk di sejumlah daerah penghasil cabe. ANTARA FOTO/Reno Esnir/YU
Ilustrasi cabai rawit merah. Foto: ANTARA FOTO/RENO ESNIR
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 11 Maret 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada informasi harga sembako di Jogja hari ini, terdapat penurunan harga cabai rawit merah. Untuk informasi lengkap terkait perubahan harga sembako Jogja 11 Maret 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 11 Maret 2025 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

ADVERTISEMENT

Dilihat pada Selasa (11/3/2025) pukul 11.15 WIB, bawang merah ukuran sedang, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah berubah harga. Dari keempat bahan pokok tersebut, hanya 1 yang naik harga, yakni bawang merah.

Grafik menunjukkan, bawang merah kembali naik harga hari ini. Tercatat, harganya naik dari Rp 43.000 menjadi Rp 45.500 rupiah per kilogram. Sebagai informasi, pada 5 Maret lalu, harga sekilo bawang merah di Jogja masih ada di angka Rp 38.250.

Berbeda dengan bawang merah, cabai merah besar justru turun harga, yakni dari Rp 58.750 menjadi Rp 56.250/kg. Senada dengan cabai merah besar, cabai merah keriting yang kemarin anjlok, hari ini turun harga lagi. Per Selasa, 3 Maret 2025, cabai merah keriting dibanderol Rp 47.500 setelah kemarin dihargai Rp 48.750 sekilo.

Terakhir, cabai rawit merah juga turun seperti jenis-jenis cabai lain. Bahan pokok satu ini terpantau turun dari Rp 75.000 menjadi Rp 73.750 per kilogram.

Untuk diketahui, enam hari yang lalu, tepatnya 5 Maret, cabai rawit merah masih dibanderol Rp 90.000 sekilo. Nominal fantastis ini kemudian terjun bebas pada 7 Maret menjadi Rp 72.500. Lalu, pada Senin, 10 Maret, harganya sempat naik ke angka Rp 75.000 sebelum akhirnya turun lagi hari ini.

Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja per 11 Maret 2025:

  • Bawang merah ukuran sedang: Naik dari Rp 43.000 menjadi Rp 45.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.750/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 58.750 menjadi Rp 56.250/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 48.750 menjadi Rp 47.500/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 67.500/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 75.000 menjadi Rp 73.750/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 35.000/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.750/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.400/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 29.250/kg

Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.

Daftar Harga Sembako Jogja 11 Maret 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 11 Maret 2025 pukul 11.24 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

  • Beras premium: Rp 14.136/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.400/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
  • Bawang merah: Rp 43.714/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 41.375 menjadi Rp 39.500/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 43.571 menjadi Rp 42.857/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 52.143 menjadi Rp 51.429/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 76.429 menjadi Rp 75.000/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 35.667 menjadi Rp 35.167/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 29.350 menjadi Rp 28.800/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 18.000 menjadi Rp 17.955/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.227/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
  • Minyakita: Naik dari Rp 16.675 menjadi Rp 17.088/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 11.000 menjadi Rp 10.900/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp 37.000 menjadi Rp 36.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 33.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.333/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 10-11 Maret 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 11 Maret 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(par/apl)

Hide Ads