Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia menyebut proses terkait pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah hampir rampung. Bahkan, Bahlil memastikan penandatanganan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) selesai bulan ini.
"Dan Muhammadiyah sekarang sudah berproses," kata Bahlil kepada wartawan di Argorejo, Sedayu, Bantul, Senin (10/3/2025).
Proses tersebut adalah terkait penerimaan wilayah mana yang akan ditambang oleh Muhammadiyah. Bahlil menyebut semua itu akan rampung pada bulan Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin insyaallah dalam bulan-bulan suci Ramadan ini saya akan menandatangani WIUPK-nya, supaya bisa meningkat menjadi IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan bisa melakukan produksi, ya," ujarnya.
Namun, untuk Muhammadiyah, Bahlil menyebut izin penambangan hanya untuk batu bara saja. Apalagi, bulan ini rencananya Muhammadiyah sudah mengantongi izin penambangan.
"Di tambang batu bara saja. Saya rencanakan di bulan-bulan ini selesai," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir mengatakan telah menerjunkan tim untuk mengurusi izin pengelolaan tambang. Pada saat ditemui di Yogyakarta, Haedar bilang belum menerima laporan terkait pengelolaan area tambang itu.
"Kami belum memperoleh (laporan) dari tim. Jadi apa yang disampaikan Pak Menteri tentu itu terkait dengan policy pak Menteri dan jika itu memang diperuntukkan untuk Muhammadiyah tentu akan ada pertemuan biasanya, antara tim dengan tim Kementerian," kata dia ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (18/12/2024).
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan