Polemik Undian Lapak Teras Malioboro, Pj Walkot: Tak Ada Diskusi Lagi!

Polemik Undian Lapak Teras Malioboro, Pj Walkot: Tak Ada Diskusi Lagi!

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 14 Jan 2025 17:40 WIB
Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025).
Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Massa pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) kembali menggeruduk Gedung DPRD Kota Jogja, Umbulharjo, siang ini. Para pedagang yang belum dapat lapak di lokasi baru atau relokasi itu kembali melayangkan tuntutan soal transparansi pengundian.

Pantauan detikJogja, ratusan pedagang tiba di gedung DPRD Jogja sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka membentangkan spanduk, meneriakkan tuntutan, hingga membawa nisan bertulis 'Kematian Keadilan'.

Bukan tanpa alasan, para pedagang mendatangi gedung DPRD Jogja lantaran ingin menemui Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja yang mengadakan rapat bersama para anggota dewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Paguyuban Tri Dharma, Supriyati menjelaskan tuntutan para pedagang masih sama, yakni menuntut transparansi pengundian lapak. Ia menegaskan jika para pedagang tak menolak relokasi, dengan catatan pengundian dilakukan transparan.

"Tuntutannya sama, kemarin kita sudah ketemu Pak Pj, kita bersedia bersinergi dengan kebijakan pemerintah, dengan sudah melakukan kontraktual," paparnya kepada wartawan di sela aksi, Selasa (14/2/2025).

ADVERTISEMENT

"Pada saat pengundian, nuwun sewu, kuota yang di Beskalan itu 436, tapi yang diundi hanya 334. Sedangkan belum pernah ada undian di Beskalan," tambah Upi, sapaannya.

Setelahnya, kata Upi, ia menanyakan ke Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto soal hal itu. Namun jawaban Ekwanto menurutnya para pedagang harus mau menerima keadaan itu.

Upi melanjutkan, lapak di Beskalan tidak semua diundi lantaran adanya pedagang lain yang sudah dapat lapak di Ketandan. Namun karena mendapat lapak di lantai 2 mereka meminta lapak di Beskalan dan disetujui UPT Malioboro.

"(Pedagang pindah ke Beskalan) Tanpa pengundian, itu yang disampaikan Bapak Kepala UPT, kita ada jejak digitalnya," ungkap Upi.

Kini, 379 pedagang yang belum mendapat lapak menuntut pengundian ulang yang transparan sesuai dengan kuota yang ada di Beskalan.

"Kami penginnya pengundian secara adil, misalnya itu yang 72 mau diikutkan di Beskalan ya diundi lagi, monggo, jadi kita fair," tegas Upi.

Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025).Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Respons Pj Walkot

Berselang sekitar 1 jam, Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto pun menemui para pedagang. Ia menyampaikan agar para pedagang langsung datang ke Beskalan untuk segera melakukan pengundian dan ditunggu hingga pukul 18.00 WIB.

Namun, Sugeng tidak secara gamblang mengabulkan tuntutan para pedagang yang ingin dilakukan pengundian ulang dengan kuota yang sesuai di Beskalan.

"Bapak ibu hari ini segera tindak (pergi) ke Beskalan, ini masih ditunggu. Secara personal datang ke sana untuk melakukan pengundian. Kami tunggu hadirnya bapak ibu, saya ndak akan ada diskusi lagi," tegas Sugeng.

Usai memberikan pernyataan itu, Sugeng langsung meninggalkan lokasi. Mendengar jawaban yang tidak memuaskan, para pedagang sontak meluapkan emosinya.

Sebagian dari mereka menangis histeris, pun ada beberapa yang berteriak melontarkan sumpah serapahnya. Para pedagang pun masih bertahan beberapa saat sambil berkoordinasi dan menenangkan diri.

Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025).Demo dan audiensi para pedagang dengan Pj Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di depan gedung DPRD Jogja, Selasa (14/1/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Para pedagang pun akhirnya sepakat untuk tetap mengambil undian. Mereka kemudian berangsur meninggalkan gedung DPRD Kota Jogja.

"Oke berarti semua setuju nggih kita mengambil undian hari ini?" ujar salah satu pedagang yang memimpin diskusi. Disambut sorakan pedagang lainnya, "Setuju!"




(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads