Harga Sembako Jogja Hari Ini 26 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Anjlok!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 26 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Anjlok!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 26 Jul 2024 12:58 WIB
Ilustrasi cabai berwarna merah
Ilustrasi cabai rawit merah yang harganya anjlok di Jogja. Foto: Unsplash/Husain Akram
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 26 Juli 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Dengan cabai rawit merah yang akhirnya anjlok, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Jumat, 26 Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 26 Juli 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Jumat (26/7/2024) pukul 11.10 WIB, empat bahan pokok terlihat serentak mengalami penurunan harga. Keempatnya adalah cabai merah keriting, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan daging sapi kualitas 1.

ADVERTISEMENT

Cabai merah keriting terpantau turun dari Rp 36.250 menjadi Rp 35.000 per kilogram. Dengan penurunan ini, harga cabai merah keriting kembali sama dengan harga pada 22 Juli 2024 lalu. Sebagai informasi, cabai merah keriting sempat mengalami kenaikan pada 24 Juli 2024 sebelum akhirnya turun hari ini.

Cabai rawit merah mendadak anjlok harganya hari ini. Usai terus melonjak harganya dari awal Juli 2024, hari ini, harganya meluncur turun dari Rp 72.500 menjadi Rp 66.250 per kilogram. Sebagai perbandingan, harga rata-rata cabai rawit merah di Indonesia hari ini adalah Rp 70.300.

Senada dengan cabai merah keriting, cabai rawit hijau juga mengalami penurunan harga. Harganya tercatat turun dari Rp 53.750 menjadi Rp 51.250. Perubahan ini menjadi yang pertama untuk cabai rawit hijau setelah selama sepekan harganya stabil.

Selain tiga varian cabai di atas, daging sapi kualitas 1 juga tampak turun drastis. Harganya turun dari Rp 140.000 menjadi Rp 106.250 per kilogram. Angka Rp 106.250 ini diperoleh dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan.

Dari grafik yang tersaji, penurunan tajam ini diakibatkan turunnya harga daging sapi di Pasar Kranggan. Tertulis harganya di pasar tersebut hanyalah Rp 77.500 per kilogram, dibandingkan Rp 135.000 di Pasar Beringharjo.

Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 26 Juli 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 25.250/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 43.000/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp 40.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 35.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 51.250/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 66.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 34.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 106.250/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 19.000/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 26.750/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 26 Juli 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(sto/rih)

Hide Ads