Harga Sembako Jogja Hari Ini 23 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

Harga Sembako Jogja Hari Ini 23 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 23 Jul 2024 12:47 WIB
Pedagang menyortir cabai rawit merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (26/6/2023). Harga cabai rawit merah naik menjadi sekitar Rp 50 ribu per kg.
Ilustrasi cabai rawit merah yang harganya naik di Jogja hari ini Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 23 Juli 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Dengan cabai rawit merah yang harganya naik gila-gilaan, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Selasa, 23 Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 23 Juli 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Selasa (23/7/2024) pukul 11.25 WIB, perubahan harga dialami oleh dua bahan pokok, yakni cabai rawit merah dan daging ayam ras segar. Untuk kesekian kalinya, cabai rawit merah naik harga, sedangkan daging ayam ras turun.

ADVERTISEMENT

Cabai rawit merah terpantau mengalami lonjakan signifikan hari ini. Harganya naik gila-gilaan dan dibanderol Rp 70.000 per kilogram setelah kemarin masih berada di angka Rp 62.500.

Sebagai perbandingan, harga rata-rata cabai rawit merah di Indonesia adalah Rp 70.450 per kilogram. Harga terendah cabai rawit merah ada di Provinsi Sumatera Utara, yakni Rp 43.150, sedangkan yang tertinggi ada di Papua, yakni Rp 107.500.

Bahan pokok kedua, daging ayam ras segar, terpantau turun sebanyak 250 rupiah dari Rp 35.000 menjadi Rp 34.750 per kilogram. Pelan-pelan, tetapi pasti, harga daging ayam ras segar terlihat terus mengalami penurunan sejak 17 Juli 2024 lalu.

Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 23 Juli 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 25.250/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 46.750/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp 40.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 35.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 53.750/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 70.000/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 34.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 19.000/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 27.250/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 23 Juli 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(sto/aku)

Hide Ads