Harga Sembako Jogja Hari Ini 22 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Makin Pedas!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 22 Juli 2024: Cabai Rawit Merah Makin Pedas!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 22 Jul 2024 12:17 WIB
Ilustrasi cabai rawit merah
Ilustrasi cabai rawit merah salah satu sembako Foto: Getty Images/iStockphoto/Jamaludin Yusup
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 22 Juli 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Dengan harga cabai rawit merah yang terus naik dan makin pedas, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Senin, 22 Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 22 Juli 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Berdasar pantauan detikJogja pada Senin (22/7/2024) pukul 11.11 WIB, bawang merah, daging ayam ras segar, dan cabai rawit merah masih tampak mengalami perubahan harga. Namun, berbeda dengan bawang merah dan ayam ras segar yang turun, cabai rawit merah konsisten terus naik harga.

ADVERTISEMENT

Harga bawang merah ukuran sedang terus-menerus mengalami penurunan harga. Hari ini, satu kilogram bawang merah dipatok Rp 25.000. Padahal, pada 16 Juli 2024 lalu, harganya masih dibanderol Rp 31.250.

Nasib sama juga dialami oleh daging ayam ras segar yang turun tipis hari ini. Harganya terpantau turun dari Rp 35.250 menjadi Rp 35.000. Penurunan harga yang terjadi pada daging ayam ras ini tidak seekstrem bawang merah. Pada 16 Juli 2024 lalu, harganya ada di angka Rp 35.750 per kilogram.

Sementara itu, cabai rawit merah makin pedas dengan naik dari Rp 61.250 per kilogram menjadi Rp 62.500. Angka ini menjadi harga tertinggi untuk satu kilo cabai rawit merah sejak sepekan lalu. Sebagai perbandingan, rata-rata harga cabai rawit merah di Indonesia hari ini adalah Rp 67.500.

Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Namun, terkhusus hari ini, Senin (22/7/2024), data yang tersedia hanya berasal dari Pasar Beringharjo saja. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 22 Juli 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 25.000/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 41.000/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.250/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.500/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 15.000/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.250/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 17.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 16.000/kg
  • Cabai merah besar: Rp 37.500/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 32.500/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 57.500/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 62.500/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 35.000/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 135.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 127.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.000/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.500/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.000/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.500/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 26.500/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 22 Juli 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(sto/cln)

Hide Ads