Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 17 Juli 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli beserta jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Rabu, 17 Juli 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 17 Juli 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat detikJogja pada Rabu (17/7/2024) pukul 11.17 WIB, bawang merah dan cabai rawit merah adalah dua tipe bahan pokok yang berubah harganya. Bawang merah kembali mengalami penurunan harga, sedangkan cabai rawit merah lagi-lagi naik.
Bawang merah tercatat turun dari Rp 31.250 menjadi Rp 28.500 per kilogram. Angka ini didapat dari rata-rata harga Pasar Beringharjo (Rp 30.000) dan Pasar Kranggan (Rp 27.000). Dari grafik yang tersaji, nampak bahwasanya bawang merah terus mengalami penurunan harga selama sepekan terakhir.
Berbeda dengan bawang merah, cabai rawit merah terus mengalami kenaikan harga. Hari ini, harganya melonjak dari Rp 53.750 menjadi Rp 57.500 per kilogram. Artinya, sejak 11 Juli 2024 lalu, harga cabai rawit merah sudah naik lebih dari 10 ribu rupiah. Sebab, pada 11 Juli 2024 lalu, harganya masih dipatok Rp 43.750 per kilo.
Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 17 Juli 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 28.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 46.750/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.750/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.000/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.150/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 42.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 35.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 51.250/kg
- Cabai rawit merah: Rp 57.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 35.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp 16.250/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.750/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 18.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 27.250/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Rabu, 17 Juli 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(par/aku)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa