3 Hal di Balik Penampilan Syar'i SPG Kambing Kurban di Bantul

Round-Up

3 Hal di Balik Penampilan Syar'i SPG Kambing Kurban di Bantul

Tim detikJogja - detikJogja
Kamis, 30 Mei 2024 07:01 WIB
SPG hewan kurban di Tamantirto, Bantul, kini berpenampilan syari. Foto diambil Rabu (29/5/2024).
SPG hewan kurban di Tamantirto, Bantul, kini berpenampilan syar'i. Foto diambil Rabu (29/5/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Perubahan terjadi pada sejumlah sales promotion girl kambing kurban di Godegan RT 10, Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul. Mereka kini berpenampilan lebih tertutup alias syar'i saat bekerja.

Berdasarkan pengakuan si penjual Adi Karnadi (31), perubahan cara berpakaian para SPG terjadi setelah ia menerima masukan dari sejumlah kalangan.

Berikut poin-poin yang detikJogja munculkan dalam perubahan positif para SPG kambing kurban di Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Dapat Masukan dari Ustaz

Saat ditemui pada Rabu (29/3/2024), Adi mengakui konsep uniknya menggunakan jasa SPG dalam menjajakan kambing kurban ternyata menuai respons khalayak ramai. Dia mengungkapkan mendapatkan masukan dari ustaz hingga orang terdekatnya.

"Sedangkan pembelajaran hidup saya kan bagaimana untuk menjadi lebih baik. Akhirnya saya mendapat banyak masukan baik dari ustaz, kampus, saudara dan teman-teman," kata Adi saat ditemui wartawan di tempat usahanya.

ADVERTISEMENT

Setelah mendengarkan semua masukan tersebut, akhirnya Adi memutuskan untuk menerapkan konsep syar'i untuk SPG-nya. Menurutnya, hal tersebut lebih banyak sisi positif ketimbang negatif.

"Setelah saya hitung ternyata banyak yang menginginkan kalau penawaran kambing menggunakan SPG lebih syar'i, dan itu sangat positif," ujarnya.

2. Sudah Diterapkan Pekan Lalu

Adi menuturkan, dirinya belum lama ini meminta SPG-nya untuk berpakaian tertutup ketika bekerja menawarkan kambing kurban kepada masyarakat jelang Idul Adha.

"Ini (SPG syar'i) sudah saya terapkan sejak pekan lalu," ucapnya.

"Jadi ketika masukan yang bagus itu memang harus diterapkan kenapa tidak? Makanya saya langsung mengambil poin berarti konsep SPG saya harus benar-benar syar'i dan bagus, yang penting public speaking-nya tetap harus dijaga," lanjut Adi.

Adi melanjutkan, perubahan para SPG menjadi lebih syar'i tidak menurunkan penjualan kambingnya. Ia bercerita banyak orang menghubunginya untuk memberikan apresiasi. Selain itu, penjualan kambingnya tetap melesat.

"Sampai detik ini tidak pernah turun, sudah menyentuh hampir 210 ekor. Ini sudah mau keteteran juga saya karena ada yang pesan lima sampai 10 ekor harga Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta," ujar Adi.

SPG penjualan kambing kurban di Godegan, Kasihan, Bantul kini berpenampilan tertutup, Rabu (29/5/2024).SPG penjualan kambing kurban di Godegan, Kasihan, Bantul kini berpenampilan tertutup, Rabu (29/5/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

3. Tak Permasalahkan Diminta Pakaian Syar'i Saat Bekerja

Salah satu SPG, Riris Arista mengakui ia tidak terbebani untuk lebih tertutup pakaiannya. Malah, dia merasa senang.

"Tidak apa-apa, tidak masalah pakai pakaian syar'i karena kan tuntutan pekerjaan juga. Jadi kalau saya senang aja sekarang pakai pakaian syar'i saat jadi SPG kambing," kata Riris kepada wartawan di kandang kambing milik Adi, Rabu (29/5/2024).

Riris mengatakan, dirinya tidak merasa pergerakannya terganggu meski diminta Adi untuk berpakaian lebih tertutup.

"Pakai pakaian syar'i tidak mengganggu pekerjaan. Karena sampai saat ini saya juga tidak mengalami kesulitan dengan pakai pakaian seperti ini," ujarnya.

Senada dengan Riris, SPG lainnya yang bernama Rindy juga tidak mempermasalahkan harus berpakaian tertutup selama bekerja.

"Mengenakan pakaian seperti ini juga tidak mengganggu pekerjaan sama sekali kok, jadi sama sekali tidak masalah," lanjutnya.

Rindy juga menilai menggunakan pakaian syar'i menjadi pengalaman unik selama menjadi SPG.

"Aku baru banget terjun ke dunia SPG kambing dan perasaannya senang sekaligus unik saja," ujarnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads