Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut terdapat beberapa skema rumah subsidi. Salah satunya adalah rumah susun (rusun).
Hanya saja berdasarkan pendapat Wakil Ketua DPD REI DIY Bidang Perumahan Subsidi dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Hajar Pamundi, masyarakat tidak menggandrungi jenis skema tersebut. Mereka lebih menyukai skema rumah tapak.
"Rumah subsidi ada beberapa skema ya, dan yang paling populer itu rumah tapak. Rusun bisa sebenarnya tapi yang banyak serapannya rumah tapak karena kan rumah tapak menjadi hak milik," katanya kepada detikJogja, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hajar menerangkan, di Kota Jogja REI sudah tidak bisa mengembangkan lagi rumah bersubsidi. Alasannya, masalah lahan yang harganya tinggi.
"Jogja serapan rendah untuk rumah subsidi karena faktor utama yaitu perolehan lahan sudah tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan, serapan rumah subsidi di Jogja mencapai seratusan unit. Berbeda dengan daerah luar DIY yang tingkat serapannya bisa mencapai belasan ribu.
"Daerah lain belasan ribu, kalau Jogja sekitar 100 unit serapan rumah subsidi," beber Hajar.
Ungkap Ada Lokasi Berpotensi Jadi Rumah Subsidi
Hajar melanjutkan, sebenarnya masih ada beberapa daerah yang potensial untuk dikembangkan rumah subsidinya.
"Kalau dari REI, bisa di Godean tapi tergantung perolehan lahannya. Sedayu juga masih ada tapi kan cepat juga serapannya (rumah subsidi)," jelasnya.
Hajar melanjutkan, bahwa asosiasi pengembang lain juga banyak yang mengembangkan perumahan subsidi, salah satunya di Godean. Menurutnya, asosiasi lain bisa mengembangkan perumahan tersebut karena mendapatkan harga tanah yang miring.
"Asosiasi lain ada di Godean, tapi mereka perolehan tanahnya sudah dari kemarin-kemarin sehingga harganya masuk. Asosiasi lain juga ada yang mengembangkan (rumah subsidi) di Bantul dekat Srandakan dan Gunungkidul juga ada," ucapnya.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan