Pemkot Jogja mencatat ratusan ribu wisatawan menyambangi Kota Jogja selama periode libur Lebaran 2024. Dari data yang dihimpun, rata-rata tiap wisatawan menghabiskan uang Rp 2 jutaan saat liburan di Jogja.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Singgih Raharjo membeberkan data kunjungan wisatawan ke Kota Jogja selama periode tersebut. Mulai dari arus lalu lintas, Okupansi hotel, hingga aduan-aduan.
"Arus lalu lintas relatif lebih lancar dari tahun sebelumnya, dari sisi okupansi (hotel) rata-rata 90 persen, dan ini terjadi menjelang Idul Fitri sebelumnya cenderung landai," jelas Singgih kepada wartawan di Kantornya, Jumat (19/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sisi komplain juga sangat minim, seperti komplain parkir, harga tidak sesuai, kemudian berkaitan dengan kepadatan kemacetan, itu sangat minim. Bahkan tak ada komplain masalah sampah," lanjutnya.
Kemudian Singgih memaparkan hasil data kunjungan wisatawan saat libur Lebaran 2024. Menurutnya, ada peningkatan kunjungan wisatawan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski begitu, Singgih mengaku pihaknya tak bertumpu pada jumlah kunjungan. Sebab, jika DIY lebih mengedepankan soal Quality of Tourism. Untuk itu, yang menjadi penting yakni soal lama tinggal wisatawan dan besaran belanja wisatawan.
"Namun kami tetap menghitung, pergerakan wisatawan. Di 2024 wisatawan nusantara ada 268.690 (orang), kalau mancanegara 9.306 (orang), sehingga kalau ditotal 277.996. Kalau dibanding 2023 itu pergerakan wisatawan 240.674 (orang)," paparnya.
Singgih menyebut untuk besaran belanja wisatawan atau spending money wisatawan lokal rata-rata menghabiskan Rp 2 juta per wisatawan per kunjungan. Sedangkan wisatawan mancanegara rata-rata Rp 5 jutaan.
"Belanja wisatawan rata-rata untuk Wisatawan nusantara ini Rp 2.183.249 perwisatawan perkunjungan. Artinya kalau kunjungan kalau kunjungan 2 hari ya selama kunjungan di Jogja dia menghabiskan," jelasnya.
"Kalau wisatawan mancanegara lebih tinggi, Rp 5,1 juta. Ini terjadi peningkatan (dari tahun lalu) namun tidak terlalu signifikan. Kalau tahun lalu Rp 2.096.000," lanjut Singgih.
Sedangkan untuk lama tinggal wisatawan atau length of stay, Singgih menyebut ada penurunan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Terus kalau length of stay ini agak singkat dari pada tahun lalu, kalau tahun lalu bisa mencapai 2,1 (hari), untuk libur lebaran tahun ini 1,81 (hari). Mungkin karena aksesibilitas yang semakin mudah, jadi sering berpindah-pindah," tutupnya.
(ams/cln)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka