Anomali Libur Lebaran di DIY: Banyak Kendaraan Keluar-Okupansi Hotel Turun

Anomali Libur Lebaran di DIY: Banyak Kendaraan Keluar-Okupansi Hotel Turun

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 16 Apr 2024 15:23 WIB
Suasana Simpang Empat Tugu Pal Putih Jogja. Foto diunggah Senin (15/4/2024).
Ilustrasi. Suasana Simpang Empat Tugu Pal Putih Jogja. Foto diunggah Senin (15/4/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja - Periode libur Lebaran 2024 usai sudah. Namun ada anomali yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Anomali itu seperti angka jumlah kendaraan yang keluar DIY lebih banyak dari angka masuk, hingga okupansi hotel DIY yang menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kendaraan Keluar Lebih Banyak

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan dari data sementara yang dihimpun pihaknya, terlihat angka kendaraan keluar lebih banyak daripada kendaraan masuk DIY.

Angka tersebut diperoleh dari Area Traffic Control System (ATCS) yang dipasang Dishub DIY di sejumlah titik utamanya di jalur keluar masuk DIY.

"Banyakan yang keluar, nah itulah yang saya juga ini anomali kayaknya," jelas Made kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Selasa (16/4/2024).

Made menjelaskan penyebabnya diduga banyak jalur-jalur alternatif yang dipakai pemudik atau wisatawan untuk mobilitas. Sedangkan di jalur tersebut tak terdapat ATCS.

"Jadi kenapa data yang keluar itu (lebih tinggi), karena kan kita pantaunya hanya di beberapa titik, ATCS itu di jalur utama, di Prambanan, kemudian di Jombor, di Gamping, di Piyungan. Nah kan jalur-jalur lain masuk di DIY itu kan cukup banyak juga," paparnya.

Adapun rincian data dari Dishub DIY, hingga 14 April 2024, memperlihatkan jumlah kendaraan pribadi yang masuk DIY sebanyak 830.404 kendaraan, sedangkan yang keluar sebanyak 949.692 kendaraan. Jumlah tersebut didominasi mobil pribadi, disusul sepeda motor pribadi.

Selain kendaraan, jumlah orang keluar DIY menggunakan moda transportasi Umum juga lebih tinggi daripada yang masuk. Tercatat 333.678 penumpang masuk DIY, sedangkan 344.072 penumpang keluar DIY, hingga 14 April.

Okupansi Hotel Menurun

Selain banyaknya kendaraan yang keluar DIY, ternyata okupansi hotel di DIY saat libur Lebaran tahun ini juga menurun dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono.

"Okupansi (sampai 15 April) jadinya hanya 80 persen. Kita target 90 persen, kita dapat data yang kita perkirakan 85 sekian persen ternyata melorot menjadi 80 persen. Ini turun dibanding Lebaran tahun lalu, tahun lalu bisa 90 persen," jelas Deddy kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, hari ini.

Deddy menduga, turunnya okupansi hotel ini akibat banyaknya wisatawan yang memilih menginap di homestay, penginapan, atau resort baru yang tidak dinaungi PHRI. Hal tersebut juga dikhawatirkan Deddy berdampak pada Pendapat Asli Daerah (PAD).

"Karena apa, banyak homestay baru, penginapan baru, resort baru yang bukan anggota PHRI. Banyak wisatawan yang memilih homestay di desa-desa, yang bisa dihuni satu keluarga," jelas Deddy.

"Tapi alangkah baiknya, homestay maupun penginapan yang tanda kutip 'dadakan' ini menjadi perhatian dari pemerintah supaya PAD kita tetap bisa meningkat. Jangan hanya anggota PHRI yang dioyak-oyak (dikejar-kejar) pajak," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan pihaknya masih menghitung angka konkret kunjungan wisatawan pada periode libur Lebaran ini.

"Datanya masih dikumpulkan, baik dari jumlah wisatawan yang datang ke destinasi dan tempat lainnya. Kita rekap dari destinasi wisata, kampung wisata, desa wisata, kuliner dengan pemandangan itu kita kategori masuk ke dalam itu. Semoga cepat terkumpul agar bisa dirilis," ungkap Singgih.

"Pandangan secara umum lebaran tahun ini yang jumlah harinya 10 hari lebih panjang dari tahun sebelumnya delapan hari, saya melihat pergerakan wisatawannya cukup menggembirakan, dari sisi kunjungan memang ada yang meningkat dan berkurang," pungkas Singgih.


(rih/apu)

Hide Ads