Sebagian Gedung SMK 17 Seyegan Sleman Terdampak Tol Jogja-Bawen

Sebagian Gedung SMK 17 Seyegan Sleman Terdampak Tol Jogja-Bawen

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Rabu, 17 Jan 2024 14:10 WIB
Sebagian gedung sekolah SMK 17 Seyegan terkena imbas proyek tol Jogja-Bawen
Sebagian gedung sekolah SMK 17 Seyegan terkena imbas proyek tol Jogja-Bawen. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Sebagian gedung SMK 17 Seyegan di Padukuhan Mranggen, Kalurahan Margodadi, Sleman, terdampak tol Jogja-Bawen. Saat ini pihak sekolah menunggu serat palilah untuk bisa mulai pembangunan gedung baru.

Kepala SMK 17 Seyegan, Eny Pujiasri mengatakan bangunan sekolah berdiri di atas tanah kas desa (TKD). Dia menyebut meski terdampak tol, sekolah tidak direlokasi.

Dia mengatakan tanah terdampak tol seluas 560 meter persegi. Nantinya bangunan yang terdampak akan diganti ke lokasi baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanah terdampak 560 meter persegi insyaallah nanti diganti sepenuhnya dengan TKD lain," kata Eny saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (17/1/2024).

Eny bilang, sekolah sudah mendapatkan tanah pengganti yang lokasinya berada di depan sekolah. Tanah itu juga merupakan TKD.

ADVERTISEMENT

"Yang kami ambil untuk pembangunan (gedung) terdampak total 500 meter persegi," ucapnya.

Untuk saat ini, proses pembangunan masih belum dilakukan. Sebab, sekolah masih menunggu serat palilah dari Keraton Jogja. Nantinya, gedung baru itu akan dibangun oleh pihak kontraktor tol Jogja-Bawen.

"Prosesnya masih di Kalurahan (Margodadi). Kalau proses pembangunan menunggu palilah. Tapi kami berharap secepatnya, tahun ajaran baru harapannya sudah ada (gedung baru)," ucapnya.

Adapun gedung yang terdampak yaitu dua ruang lab komputer, lab TKJ, dan lab pemasaran. Selain itu, ada kantin yang juga terdampak. Untuk sementara lab tersebut dipindah ke ruang kelas lain.

"Belum dirobohkan tapi sudah kosong," katanya.

Di sisi lain, gedung sekolah dan proyek tol Jogja-Bawen hanya berjarak tak sampai satu meter. Meski begitu, Eny bilang proses belajar-mengajar siswa tidak terlalu terganggu.

"Kalau pengerjaan yang menimbulkan suara terlalu keras dilakukan di luar KBM," ucapnya.

"Mudah-mudahan nanti kalau yang konstruksi baru sudah dipertimbangkan dengan kedekatannya dengan jalan tol," pungkasnya.




(apl/rih)

Hide Ads