Toko Tembakau Legendaris di Jogja, Nggak Nyangka Umurnya Sudah 104 Tahun!

Toko Tembakau Legendaris di Jogja, Nggak Nyangka Umurnya Sudah 104 Tahun!

Elisabeth Meisya. Steffy Gracia - detikJogja
Kamis, 12 Okt 2023 16:24 WIB
Toko tembakau ini eksis sejak 1919 dan kini sudah dikelola empat generasi. Foto diambil Kamis (12/10/2023).
Toko Tembakau dan Tjerotoe Wiwoho Jogja (Foto: Elisabeth Meisya/detikJogja)
Jogja -

Ada toko tembakau dan cerutu yang legendaris di Jogja. Eksis sejak 1919, toko ini sudah berusia lebih dari satu abad!

Toko Tembakau dan Tjerotoe Wiwoho namanya. Lokasinya berada di Jalan P Diponegoro, Gowongan, Jogja tepatnya berada di sebelah barat Monumen Tugu. Toko tembakau zaman dulu alias jadul ini buka setiap hari kecuali Minggu, mulai pukul 08.30-20.00 WIB.

Toko Tembakau dan Tjerotoe Wiwoho ini seringkali disebut sebagai 'Toko Tembakau Petruk' karena ada hiasan wayang Petruk. Bangunannya klasik. Ada beberapa toples berisi tembakau dengan aneka jenis mulai dari apel kretek, mojiro kretek, Darmawangi maupun tembakau dari nusantara seperti Kopeng, Boyolali hingga Madura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak dinyana toko ini sudah dikelola empat generasi. Lokasinya pun tidak pernah pindah.

"Didirikannya sesuai sama itu, yaitu tahun 1919. Kalau tempatnya sendiri ini dari dulu sampe sekarang tetep di sini," ujar generasi keempat selaku penerus toko, Monica Felicia Nacindy (22) saat ditemui detikJogja, Kamis (12/10/2023).

Tradisi Nyusur Jadi Peluang Bisnis

Cindy sapaannya, menerangkan nama Wiwoho berasal dari nama kakeknya, Wiwoho.

ADVERTISEMENT

"Itu sebenernya nama pendiri toko, nama engkong itu generasi kedua. Nah yang buka kan buyut terus engkong ini yang Wiwoho namanya. Jadi pake nama beliau," jelas Cindy.

Cindy menyebut awal mula kakek buyutnya bisnis tembakau ini bukan karena memiliki perkebunan tembakau. Melainkan karena hobi orang pada masa itu nyusur sehingga kakek buyutnya melihat peluang bisnis.

"Jadi dulu itu bukan jualan tembakau ya, tapi dulu itu mak buyut suka nyusur. Singkat cerita orang-orang tuh tahunya orang pintar nyusur itu tahu tembakau yang bagus tuh yang mana. Jadi ya udah keberuntungannya di tembakau, laris-laris-laris sampai sekarang," tutur generasi keempat.

Toko tembakau ini eksis sejak 1919 dan kini sudah dikelola empat generasi. Foto diambil Kamis (12/10/2023).Toko tembakau ini eksis sejak 1919 dan kini sudah dikelola empat generasi. Foto diambil Kamis (12/10/2023). Foto: Elisabeth Meisya/detikJogja

Cindy menerangkan pandemi COVID-19 lalu justru menjadi berkah bagi toko tembakaunya. Pesanan tembakau maupun cerutu laris diminati kaum muda maupun orang tua.

"Kalau yang udah langganan ya biasanya yang udah tua-tua. Entah kenapa ya mereka kayak punya kenangan sendiri. Jadi di mana pun mereka, pasti akan baliknya ke sini," papar Cindy.

Pembeli dari toko tembakau dan cerutu ini pun tidak hanya warga lokal, melainkan turis dari mancanegara. Dia menyebut turis mancanegara seringkali membeli tembakau untuk buah tangan mereka.

"Ada pembeli yang dari mbahnya belinya di sini. Dari mbahnya, anaknya, cucunya. Kalau nggak di sini itu gimana. Jadi turunan atas sampai sekarang itu di sini," tutur Cindy.

Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Meisya dan Steffy Gracia peserta magang bersertifikat di detikcom.




(ams/dil)

Hide Ads