Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berencana meminjam uang ke Bank BPD DIY untuk membangun infrastruktur pada 2024 mendatang. Dua fokusnya ialah mengatasi masalah sampah dan perbaikan jalan.
"Ini baru pengajuan-pengajuan rencana yang sedang didiskusikan, tentu nanti harus dapat persetujuan dari DPRD," jelas Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, saat dihubungi wartawan, Senin (21/8/2023).
Adapun alasan Pemda DIY memutuskan utang dana ke bank, Beny mengatakan karena banyaknya pengeluaran Pemda DIY di 2024 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah banyaknya masalah yang sudah menumpuk sekian tahun dan belum terealisasi, seperti perbaikan jalan dan tentu saja masalah sampah.
"Kan ada presentase-presentase untuk pelayanan, pendidikan, kesehatan, kita masih ada kewajiban penyertaan modal, yang perdananya numpuk terakumulasi tahun 2024," jelas Beny.
"Sehingga celahnya tinggal sedikit, kalau itu bisa kita lakukan itu untuk infrastruktur masih memungkinkan. Regulasinya kan memungkinkan (utang), asal sesuai dengan kemampuan fiscal kita," lanjutnya.
Beny melanjutkan, total pinjaman yang direncanakan sekitar Rp 116 miliar.
"Kita perkirakan bisa kita cicil selama 3 tahun, supaya tidak terlalu berat," cetusnya.
Selain utang ke BPD DIY, Beny mengatakan pihaknya juga menjajaki peluang pembiayaan lain seperti penggunaan dana keistimewaan (danais).
"Kita jajaki juga dengan (dana) Keistimewaan, boleh nggak untuk penanganan sampah, kan harus diajukan ke pusat, sehingga alternatif pembiayaan harus kita lakukan supaya tidak stagnan. Kalau kita berhenti yang tidak bakal teratasi," jelasnya.
Terpisah, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana mengatakan penggunaan danais untuk membangun infrastruktur juga pernah dilakukan sebelumnya.
"Ya menurut saya Danais itu tidak hanya untuk kebudayaan dalam arti sempit tapi untuk infrastruktur yang bisa meningkatkan harkat martabat manusia Jogja itu memungkinkan," jelasnya saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (21/8).
"Dulu jalan lintas selatan saja kan juga menggunakan Danais," tutupnya.
(apl/sip)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi